Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Minggu, 29 Januari 2012

Mengenang Sosok Syukri Burhan Pemimpin Umum Harian Pos Kota


Kepergian HM Syukri Burhan untuk selama-lamanya dalam usia 58 tahun pada Sabtu (28/1) pukul 01.20 WIB, mengejutkan dan terasa begitu mendadak, di tengah semangatnya sebagai Pemimpin Umum Harian Pos Kota untuk mendinamisir iklim kerja melalui berbagai perubahan akhir-akhir ini.
Pak Syukri  demikian almarhum akrab disapa di lingkungan karyawan grup Pos Kota  siapa menyangka akan pergi secepat ini kalau melihat postur tubuhnya yang subur dan segar. Sehingga ketika Sabtu dini hari, kabar duka itu datang melalui pesan singkat di telepon genggam, sesaat tak percaya.
Kenangan akan kepribadian dan pembawaannya yang kalem, serta merta melintas dalam benak kami. Rasanya seperti baru kemarin kita bersendau gurau di ruang kerjanya di lantai 2 kantor Gedung Pos Kota Jalan Gajah Mada 100, Jakarta Barat.
Pak Syukri adalah wartawan yang menggeluti dan meniti karir profesi jurnalis di Pos Kota sejak 1 November 1974.  Pembawaan kesehariannya yang kalem dan tenang, adalah salah satu kepribadian yang memudahkannya bergaul dengan siapa saja. K
Kepribadian yang tak sekadar mebuat mudah bagi kami para wartawan yunior  tapi juga nyaman.  Hal yang sungguh dibutuhkan para wartawan muda di Pos Kota di tengah suasana serba ketergesaan dan tekanan tenggat waktu dalam kerja jurnalistik.
Ketika Pak Syukri masih menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Harian Pos Kota, beberapa wartawan dapat merasakan kenyamanan komunikasi itu. “Aspiratif terhadap bawahan,” komentar beberapa jurnalis muda saat itu.
 “Ada persoalan apa? Tak ada masalah yang tidak bisa diatasi, deh …” begitu kalimat pembuka setiap kali menerima kami yang ingin menemuinya di ruang kerja. Kalimat yang tentu saja membuat kami merasa lebih leluasa mengungkapan persoalan apa saja.
Di lingkungan wartawan liputan bidang kriminalitas misalnya, Pak Syukri piawai memotivasi agar kami terus mempertahankan militansi dan totalitas kerja.  Pesannya itu hampir selalu terselip dalam rapat-rapat formal redaksi maupun informal.
Cara penyampaian yang kalem, bahkan hati-hati dalam memilih kata,  “gaya Jawa”  sebutan kami, padahal almarhum kelahiran Palembang – membuat sebuah instruksi seolah bukan instruksi. Bahkan dalam percakapan di udara melalui handie talky (HT) pada tahun 1982, Pak Syukri yang menggunakan kode panggilan “Gajah-3”, tak bisa menghilangkan gaya kalemnya.
(Pada tahun 80-an semua wartawan Pos Kota memang dibekali HT untuk memudahkan dan mempercepat komunikasi liputan berita). “Gama 1, 10.2 (posisi, Red)?” panggilnya  pada suatu malam melalui HT. (Gama-1 adalah kode panggil untuk koordinator liputan berita kriminalitas Pos Kota).
“Lingkar badai di Selatan, Pak…” jawab saya.
“Bisa 10.8  (meluncur, Red) warung sate Gunung Sahari? Ajak teman-teman Gama yang lain ya …” Maka kamipun para “wartawan kriminal” ramai-ramai meluncur melewatkan malam dengan menyantap sate dan sup kegemaran almarhum ditingkahi senda gurau dan tawa lepas kami.  Keakraban yang membuat hubungan pimpinan  bawahan seolah tanpa jarak lagi.
Dalam menanggapi beragam keinginan para wartawan, Pak Syukri juga tipikal pepimpin yang sulit menjawab dengan menggunakan kata “tidak”. Sepanjang keinginan itu logis dan realistis, hampir pasti Pak Syukri meluluskan usulan-usulan kami.
Pada tahun 1987 contohnya, ada salah seorang wartawan yunior mengajukan rencana liputan investigasi dengan biaya relatif besar dan mengharuskan sang wartawan tidak masuk kantor selama 2 bulan.
Setelah membaca term of reference (TOR) atau rancangan liputan selidik itu, Pak Syukri tersenyum, seraya “menuntut” jaminan berhasil dengan pertanyaan, “Hasilnya pasti oke kan?”
Begitulah. Tak bertele-tele, simpel, praktis dan cepat.
Iklim kerja keredaksian yang dibangun dengan kepemimpinan yang kalem, ini ternyata tak mengurangi dinamika kerja wartawan. Walhasil dalam beberapa hal malah membuat wartawan muda Pos Kota kala itu  diam-diam berlomba-lomba unjuk vitalitas kerja dengan membuat liputan terbaik.
Ketika karir Pak Syukri terus menanjak dari redaktur pelaksana kemudian dipercaya menduduki kursi pemimpin redaksi, dan akhirnya sebagai pemimpin umum, keakrabannya dengan wartawan tak berubah.
Hanya kami para yunior yang kemudian memilih membatasi diri saat berada di kantor, tapi di luar jam kantor, Pak Syukri tetaplah senior, sahabat, motivator andal kami hingga pekan-pekan sebelum akhirnya jatuh sakit.
Kepergian Pak Syukri untuk memenuhi panggilan Sang Khalik, tentu saja merupakan kehilangan besar kami, segenap wartawan dan karyawan Pos Kota. Terlebih banyak dari kami yang tak tahu persis apa sakit Pak Syukri, karena agaknya begitulah wartawan, cenderung “abai” dengan sakit.
Malas ke dokter, merasa benar-benar sakit kalau badan sudah tak mampu bangun dari tempat tidur. Lima bulan lalu saat gula darahnya tiba-tiba naik hingga 400 yang membuatnya harus dirawat di RS di Jatinegara, Jakarta Timur, Pak Syukri terkesan tenang-tenang saja.
Sekeluar dari RS dua minggu kemudian, Pak Syukri langsung pun ngantor. Aktif kerja lagi. Agaknya itu pula yang mengakibatkan mendadak pada Desember 2011 dirawat lagi di Tangerang, kali ini karena tekanan darahnya yang terus meninggi.
Karena kondisinya terus memburuk, keluarga memidahkannya ke RSCM. Namun, belum genap dua pekan, Pak Syukri meninggal dengan tenang, dengan dihantar doa keluarga dan kerabat dekat yang mengelilinginya.
Selamat jalan, Kakanda … Beristirahatlah dengan tenang di tempat yang paling dimuliakan oleh-Nya.  (dar)

Gelombang Pasang Renggut Nyawa Siswa SMA Negeri 1 Pasimarannu



Suasana duka dan perasaan kehilangan mewarnai rumah kediaman Abu Suhail (17 thn), siswa kelas XII Program IPA, SMA Negeri 1 Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang tewas terseret arus gelombang pasang saat sedang menghabiskan libur imlek dengan menyelam di bibir dermaga panjang Pulau Bonerate pada hari Senin,  (23/1) sekira pukul 05.50 Wita, kemarin.
Korban berusia 17 tahun, asal Dusun  Waikomba, Desa Bonerate ini ditemukan warga masyarakat dalam kondisi sudah tak bernyawa, pada hari Selasa, (24/1) sekira pukul 06.00 pagi.
Dari TKP, korban langsung dibawah ke rumahnya di Dusun Waikomba, Desa Bonerate untuk terlebih dahulu disemayamkan, sebelum diantar ke tempat pembaringan terakhirnya, di kompleks pemakaman Islam Waikomba. Kedatangan jenazah korban hari itu, disambut  tangis histeris keluarga yang sama sekali tak menduga, korban akan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat terseret arus gelombang pasang. (fadly syarif)

Sabtu, 28 Januari 2012

Cuaca Extrem Tidak Pengaruhi Desa Harapan


Hingga dengan akhir bulan Januari 2012, Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dilaporkan aman dari dampak bencana alam, baik angin kencang, maupun bias gelombang pasang.
Demikian pernyataan resmi Kepala Desa Harapan, Nur Hasli kepada wartawan belum lama ini. Menurutnya, Desa Harapan relatif aman terkendali dari dampak musibah yang ditimbulkan oleh cuaca extrem.
Dari sekian banyak wilayah desa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Desa Harapan, termasuk kategori desa yang relatif kondusif dari tindak pelanggaran peraturan daerah, semisal pengolahan kayu tak berizin, ujarnya. (fadly syarif)      

Tahun 2012 Jamaah Haji Selayar Diterbangkan Langsung dari Bandar Udara H. Aroeppala


Bila tidak aral melintang, pada penerbangan Jamaah Haji Kuota tahun 2012 mendatang, Bandar Udara H. Aroeppala, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan siap melakukan pengangkutan dan penerbangan langsung terhadap 120 orang Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar menuju Asrama haji Sudiang melalui Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar.
Bila hal ini dapat diwujudkan, maka Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan satu-satunya kabupaten/kota pertama di Sulawesi-Selatan yang melakukan penerbangan langsung Jamaah haji menuju Asrama Haji Sudiang, sebelum diterbangkan ke tanah suci.
Hal ini diharapkan  akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi calon Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2012 mendatang. Kepala Bandar Udara H. Aroeppala, Agus  Sugeng Widodo mengungkapkan, “persembahan ini, merupakan wujud kecintaan perusahaan Express Air dan jajaran Bandar Udara H. Aroeppala kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar”.
Dia berharap, layanan ini akan mampu menambah kekhusyuan Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar di dalam beribadah dan memanjatkan do’a untuk kemakmuran tanah doang, pinta Agus dihadapan tamu undangan pada rangkaian peresmian penerbangan pesawat Express Air hari Sabtu, (28/1) 2012 pagi. (fadly syarif)  

Sepenggal Catatan Dilema Pengembangan Bandar Udara H. Aroeppala


Ditinjau dari sudut pandang kepentingan udara, ketersediaan lahan seluas 80 hektar untuk pengembangan kawasan Bandar Udara H. Aroeppala dinilai sudah lebih dari cukup. Tinggal ada beberapa hal penting yang perlu mendapat skala prioritas pembenahan untuk memudahkan pengembangan kawasan Bandar udara.
Salah satunya adalah,  jalan poros Padang yang melintasi kawasan Bandar Udara H. Aroeppala. Dalam kaitan itu, Kepala Bandar Udara Kepulauan Selayar, Agus Sugeng Widodo berharap, kiranya Pemprov Sulsel dan Pemkab Kepulauan Selayar dapat sesegera mungkin, melakukan upaya pemindahan lokasi jalan dimaksud.
Selain keberadaan jalan poros Padang, Agus juga sempat menyinggung status sungai Balang Pattung sebagai salah satu faktor yang dikhawatirkan akan menjadi penghambat berlangsungnya pengembangan kawasan Bandar udara H. Aroeppala
Oleh karenanya, Agus meminta adanya perhatian serius Pemprov Sulsel bersama jajaran Pemkab Kepulauan Selayar untuk memikirkan upaya reklmasi dan realokasi sungai Balang Pattung, agar dapat langsung ditembuskan ke laut.
Hal ini dinilai penting mendapat skala prioritas untuk menghindari sungai Balang Pattung berputar di sekitar lahan Bandar udara H. Aroeppala dan akan menjadi faktor pemicu terkendalanya rencana penambahan panjang landasan pacu menjadi 3000 meter.
Agus juga berharap, kiranya Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat segera memikirkan upaya  penambahan lahan tanah seluas 20 hektar untuk pemindahan terminal penumpang dan cargo.
Sebab bukan sebuah hal yang mustahil, Bandar Udara H. Aroeppala akan berkembang sejajar, setara dengan Bandar udara berskala Provinsi di tanah air Indonesia.
Terlebih lagi,  data frekuensi jumlah penumpang yang dimiliki pihak Bandar Udara H. Aroeppala dari hari ke hari, semakin memperlihatkan peningkatan dan kemajuan luar biasa.
Fakta ini kata Agus, merupakan sebuah capaian prestasi dan loncatat luar biasa untuk kategori Bandar udara yang baru dalam tahap pengembangan, sepertihalnya Bandar Udara H. Aroeppala, tandas Agus menambahkan. (fadly syarif)       

Sulap Bandar Udara H. Aroeppala Jadi Bandara Alternatif Di Sulsel


Letak geografis Bandar udara H. Aroeppala Padang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang bahagian ujung utara dan selatannya dikelilingi oleh hamparan laut luas, persis sama dengan Bandar Udara Ngurah Raih Bali, memungkinkan, Bandar Udara H. Aroeppala untuk disulap sebagai Bandar udara alternatif  pengganti, dari Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Makassar.
Sehingga  pada saat cuaca buruk melanda langit Sulawesi-Selatan, Bandar udara lain di seluruh pelosok Sulawesi akan ditinggalkan oleh para penerbang untuk selanjutnya mereka akan mendarat di Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kondisi ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa Bandar udara H. Aroeppala tak sedikitpun terhalang  (off staikel, red). Sehingga pada saat cuaca buruk melanda, para penerbang tidak lagi perlu berputar ke Bali ataupun ke Balik Papan untuk melakukan penghematan BBM dalam jumlah besar.
Pasalnya, Bandar udara H. Aroeppala jauh lebih memadai untuk didarati dengan jarak tempuh yang hanya berkisar antara sepuluh sampai lima belas menit penerbangan, cetus Kepala Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus  Sugeng Widodo, saat menyampaikan laporan dihadapan Wakil Gubernur Sulsel. H. Agus Arifin Nu’mang hari Sabtu, (28/1) pagi. (fadly syarif)


Bandar Udara H. Aroeppala Kep. Selayar Didarati Pesawat Komersil


Tiga loncatan sekaligus kembali diukir Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dalam rangka membebaskan daerah penghasil jeruk manis tersebut dari keterisoliran dan keterisolasian perhubungan udara.
Hal tersebut dituangkan pemerintah kabupaten melalui rangkaian kunjungan kerja kedinasan bersama Kepala Bandar Udara H. Aroeppala ke Jakarta untuk melakukan upaya lobi dengan pihak perusahaan Express Air terkait rencana penambahan penerbangan route Selayar-Makassar-Surabaya- Yogyakarta-Jakarta dan Provinsi Bima (PP).
Selanjutnya, pada tanggal (2/8), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar langsung melakukan penandatanganan kontrak kerjasama (MOu) penerbangan dengan perusahaan Express Air yang penyelesaian administrasinya dilakukan pada (4/8) 2011 lalu, bertempat di rumah kediaman pribadi, Drs. H. Syahrir Wahab, MM di Jl. Maccini Raya, Makassar.
Usai menandatangani kontrak kerjasama,  pada tanggal (6/8), pihak perusahaan Express Air langsung melakukan uji coba penerbangan perdana menuju Bandar Udara H. Aroeppala, Kabupaten Kepulauan Selayar, disaksikan langsung Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu’mang.
Pada saat bersamaan, tidak satupun, Bandar udara di Sulawesi-Selatan yang didarati pesawat Express Air, kecuali Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar, disusul, Bandar Udara H. Aroeppala.
Bahkan, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan daerah yang kali pertama memulai penerbangan komersial pada tanggal, (22/8) 2011 dan meninggalkan status awalnya sebagai Bandar udara perintis.
Sungguh, sebuah prestasi spektakuler,  plus loncatan terdepan dan tercepat yang patut diberikan acungan jempol, cetus Kepala Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus Sugeng Widodo disela-sela sambutannya pada rangkaian acara peresmian penerbangan pesawat Express Air, hari Sabtu, (28/1) 2012 pagi.  
Dikatakannya, bukanlah sebuah hal yang berlebihan, jika pada pelaksanaan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan beberapa waktu lalu, Kabupaten Kepulauan Selayar sempat diwacanakan sebagai daerah tujuan study banding bagi kabupaten/kota lain di Sulawesi-Selatan.
Dimana study banding ini sendiri dimaksudkan, agar kabupaten/kota lain mampu mempelajari dan melihat secara langsung proses komunikasi antara pihak Bandar udara H. Aroeppala dengan aparat pemerintah daerah, terkhusus dalam merangkai mimpi-mimpi indah, menuju terwujudnya Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai sebuah kota masa depan yang jauh lebih maju.(fadly syarif)

Senin, 23 Januari 2012

DPRD Kepulauan Selayar Bersolek Di Tahun 2012


Dalam waktu dekat ini, DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan merencanakan untuk melakukan pembenahan berat terhadap gedung sekretariat yang laintainya mulai bergeser.
Pembenahan juga rencananya akan dilakukan terhadap sejumlah balon lampu taman, di sekitar lingkungan Sekretariat DPRD Kepulauan Selayar yang beberapa diantaranya mulai pecah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kepulauan Selayar, Hasanuddin Chaer kepada wartawan di ruang kerjanya hari Jumat, (20/1) siang kemarin. Di tempat terpisah, Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar, Drs. Muchtar mengungkapkan, rencananya, untuk memasang karpet di tangga ruang rapat paripurna yang selama ini, dinilainya licin, dan beresiko menelan korban.
Pada kesempatan yang sama, Muchtar juga tak luput mengungkapkan, aspirasi staf sekretariat DPRD Kepulauan Selayar yang mendesak adanya pembangunan lift atau escalator menuju  ruang komisi DPRD.
Menanggapi aspirasi staf sekretariat DPRD, Hasanuddin Cher secara tegas menyatakan, keberatan anggota DPRD Kepulauan Selayar untuk menganggarkan rencana pembangunan escalator menuju ruang komisi yang dinilai belum saatnya dilaksanakan.    
Pasalnya, masih banyak aspirasi rakyat yang perlu mendapatkan skala prioritas penganggaran, ketimbang harus membangun fasilitas escalator menuju ruang komisi, tandasnya. (*)

Jumat, 20 Januari 2012

Sekretariat DPRD Kepulauan Selayar Rencanakan Restrukturisasi


Keberadaan Bagian Hukum di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, seyogianya mendapat peninjau kembali. Demikian, petikan pernyataan Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar, Drs. Muchtar, MM saat menerima wartawan di ruang kerjanya hari Kamis, (19/1) pagi kemarin.   
Penilaian ini kata Muchtar, didasarkan pada hasil diskusi dan perbincangan ringannya dengan jajaran Sekretariat DPRD Kota Makassar beberapa waktu lalu. Dari beberapa ruang sekretariat DPRD kabupaten/kota di Sulawesi-Selatan yang pernah disambanginya, Muchtar mengaku, tidak pernah mendapati adanya penempatan bagian hukum di ruang lingkup sekretariat DPRD.
Mengingat, selama ini perumusan rancangan peraturan daerah selalu dituntaskan oleh jajaran Bagian hukum di lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Fungsi sekretariat DPRD Kepulauan Selayar dinilai Muchtar, akan jauh lebih efektif, bila bagian hukum disulap menjadi bagian humas dan informasi. Sebagai salah satu langkah nyata, dalam rangka mewujudkan pusat layanan informasi satu pintu di lingkungan sekretariat DPRD.
Hal ini diharapkan, akan mampu meminimalisir berhembusnya informasi simpang-siur, terkait dengan kinerja sekretariat, dan aktivitas anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar.
Selain merencanakan penempatan bagian humas, Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar juga berencana untuk menghadirkan bagian perlengkapan yang kedepannya, diharapkan mampu mengurusi persoalan barang-barang inventaris sekretariat DPRD secara umum.
Terkait dengan rencana penempatan bagian humas ini, empat orang staf handal telah disiapkan untuk menempati posisi tersebut, yakni : Drs. Salewang (Mantan Kasubag Pemberitaan Humas Setda), Jerniati (Kontributor Media Dego-Dego), Nur Wira, SH (Mantan Kontributor Media Identitas Kampus Merah, Universitas Hasanuddin Makassar) serta Muh. Ramli, SE (Mantan Wartawan Harian Pagi Momentum, Makassar).
Rencananya, Drs. Salewang akan diposisikan dalam jabatan Kabag Humas Sekretariat DPRD menggantikan posisi mantan Kabag Hukum, (Alm) Andi Rusbandy Pas, SH. Itupun, bila rencana tersebut mendapat restu dari Ketua Baperjakat Kabupaten, Dr. H. Zainuddin, SH.MH.
Menjawab pernyataan Sekretaris DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. H. Zainuddin, SH. MH mengaku akan mempertimbangkan, usulan  pergeseran jabatan Drs. Salewang dari Kabag Keuangan menjadi Kabag humas sekretariat DPRD.
Pernyataan ini diungkapkannya, usai mengukuhkan pengurus Korpri Unit Sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, hari Jumat, (20/1) pagi. (fadly syarif). 

Kamis, 19 Januari 2012

Laut Desa Tambolongan Kembali Diguncang Bom Ikan Wakil Bupati Berjanji Lakukan Koordinasi


Perairan laut Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, kembali diguncang oleh serangkaian ledakan bom ikan yang pelakunya diduga adalah warga Desa Polassi.   
Menurut salah seorang sumber di lapangan, ledakan bom ikan hampir setiap hari terdengar mengguncang perairan Desa Tambolongan, utamanya  pesisir pantai barat, dan Binanga Pa’bila’ang (Bonto Bulaeng) yang terletak di kampung Tangnga-Tangnga, atau yang oleh warga setempat kerap disebut kampung Timur.
Hal tersebut diungkapkan perwakilan warga masyarakat Desa Tambolongan dalam perbincangan singkatnya dengan wartawan hari Rabu, (18/1) malam. Terkait hal ini, warga mendesak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera mengambil langkah kongkrit, serta menindak tegas para pelaku pengeboman ikan yang dalangnya, diduga adalah warga Desa Polassi, termasuk salah satu diantaranya warga Desa Polassi berinisial BB.
Selain itu, warga masyarakat Desa Tambolongan juga menuntut pencopotan Kepala Desa Polassi yang dinilai tidak mampu meredam para pelaku illegal fishing yang disinyalir adalah warga desanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan masyarakat Desa Tambolongan bahkan sempat mengancam, bila aspirasi mereka tidak segera ditindak lanjuti oleh pihak berkompoten, maka bukan sebuah hal yang mustahil, masyarakat setempat akan ikut turun menjadi pelaku pengeboman ikan di laut.
Menanggapi pernyataan warga masyarakat tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Abd. Gani, M.Pdi mengungkapkan, urusan penindakan pelaku pelanggar hukum, sepenuhnya dibebankan di atas pundak aparat Kepolisian, lembaga Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri. Tempat di mana peristiwa berlangsung.
Olehnya itu,  Abd. Gani meminta aparat kepolisian dan institusi terkait lainnya untuk dapat lebih tegas, dalam melakukan penindakan terhadap para pelaku illegal fishing. Gani berharap, aparat hukum jangan sekali-kali menampakkan kelemahan di mata masyarakat.
Sekalipun harus diakui, bahwa penuntasan kegiatan illegal fishing, bukanlah sebuah pekerjaan  mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, pengentasan kegiatan illegal fishing membutuhkan pola penanganan khusus dengan menyadari beberapa aspek keterbatasan yang dimiliki warga nelayan pesisir tradisional  Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sebut saja, keterbatasan pendidikan, pemahaman, keterampilan, sampai kepada persoalan keterbatasan peralatan alat tangkap yang masih serba manual. Sekaitan dengan permasalahan ini, pemerintah dipandang perlu, untuk segera memberikan sentuhan bantuan pemberdayaan, kepada kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini termarginalkan.
Dikatakannya, penanganan kegiatan illegal fishing merupakan sebuah permasalahan komprehensif  yang cukup banyak menyita energi, waktu, dan pemikiran, untuk bisa menarik benang merah dari persoalan itu sendiri.
Penuntasan kasus illegal fishing, harus disusun secara terencana, sistematis, dan terstruktur. Sebab tindak pelanggaran seperti ini, baru akan bisa diminimalisir melalui peningkatan derajat pendidikan putra-putri para pelaku illegal fishing itu sendiri,  dengan cara mendudukkan mereka di bangku sekolah, baik formal, maupun non formal.
Teriring harapan, kiranya para generasi ini, akan mampu membawa angin perubahan di tengah-tengah kehidupan para pelaku illegal fishing atau minimal dilingkungan keluarga mereka sendiri.
Karena perubahan, akan tercipta secara otomatis dengan modal ilmu, pengetahuan, wawasan, kesadaran, dan pemahaman yang telah mereka peroleh dijenjang, bangku pendidikan.
Terutama, setelah diselipkannya mata pelajaran Kelautan & Perikanan sebagai mata pelajaran tambahan, bersifat muatan lokal yang banyak menyinggung akan pentingnya, pelestarian terumbu karang dan kehidupan biota-biota laut lainnya.     
Pernyataan lain muncul dari Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Menurutnya, persoalan kegiatan illegal fishing di perairan Desa Tambolongan adalah lagu lama yang hampir setiap saat didendangkan warga masyarakat setempat. Namun demikian, pihaknya berjanji untuk tetap melakukan koordinasi dengan aparat terkait, dalam hal ini, Camat Bontosikuyu, jajaran Polres Kepulauan Selayar, dan Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten, tandasnya. (Fadly Syarif)      

Pertumbuhan UMKM Di Kepulauan Selayar Maju Pesat Ditahun 2012


Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) usaha mikro digolongkan sebagai usaha produktif untuk orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria kepemilikan asset senilai Rp. 50 Juta atau omset Rp. 300 Juta.
Sedangkan usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, dan dilakukan oleh orang perorang/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki/dikuasai atau menjadi bagian baik langsung, maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria:  Rp. 50 juta < Asset < Rp. 500 Juta dan atau Rp. 300 Juta < Omset <  Rp. 2,5 Milyar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan & Energi  Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan,  Baso Kasim, DM, SE.
Menurutnya, jumlah UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kendati belum dapat diprediksi berapa persen (%) tingkat pertumbuhannya.
Lantaran belum terdatanya jumlah keseluruhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta Pedagang Kecil  yang terdapat di daerah ini, tandasnya kepada wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Peningkatan jumlah UMKM di daerah ini, turut diaminkan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Rustam Noor, SH.
Dikatakannya, peningkatan UMKM didasarkan pada indikator mulai banyaknya pengusahan UMKM yang pada awal tahun 2012 telah meningkat menjadi pengusaha UKM.
Pada saat bersamaan, lapangan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar terbuka lebar untuk para pengangguran. Sehingga dengan sendirinya, angka pengangguran dan kemiskinan di daerah berjuluk Bumi Tanadoang ini, perlahan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, cetus Rustam kepada wartawan yang menyambanginya, hari Kamis, (19/1) siang. (Laporan : fadly syarif)     

Selasa, 17 Januari 2012

Muh.Nazaruddin Ancam Mindo Rosalina Manulang Di Persidangan


Tersangka kasus suap wisma atlet sea games, Palembang, Sumatera Selatan yang juga mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muh. Nazaruddin, mengancam Mindo Rosalina Manulang, agar tidak membawa-bawa namanya di persidangan tindak pidana korupsi.
“Tolong jangan sebut-sebut nama saya..jangan bawah-bawah nama saya, kalau anda ingin aman,” tandas Nazaruddin, sembari mencecar Mindo Rosalina dengan sejumlah pertanyaan. Hal ini diungkapkan Muh. Nazaruddin di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari Senin, (16/1) kemarin.(Int)
     

Senin, 16 Januari 2012

FPK Pastim Desak Bupati Kepulauan Selayar Copot Camat Pasimasunggu Timur


            Mosi tidak percaya terhadap keberlangsungan pemerintahan Drs. H. Syahrir Wahab, MM selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar kembali disuarakan sekelompok mahasiswa di daerah ini yang menuntut pencopotan segera Camat Pasimasunggu Timur.
Pasalnya, penempatan Camat Pasimasunggu Timur oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM dinilai mahasiswa, sama sekali tidak mampu  memberikan kemajuan berarti di Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Selain, terdapat beberapa faktor yang mengisyaratkan untuk Camat Pasimasunggu Timur segera dicopot dari jabatannya. Hal tersebut diungkapkan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam forum pemerhati kecamatan Pasimasunggu Timur, dalam orasi damainya yang disampaikan di halaman kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar.(fadly syarif)

Senin, 09 Januari 2012

Satuan Polisi Pamong Praja Gagalkan Pengangkutan Kayu Tanpa IPK


Lelaki SA (43 tahun), terpaksa harus berurusan dengan aparat satuan polisi pamong praja Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel yang secara kebetulan sedang menggelar patroli atas pelanggaran peraturan daerah Nomor 7 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Hutan Rakyat dalam wilayah Kecamatan Bontosikuyu.
SA diintorogasi petugas patroli gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan jajaran Kepolisian, lantaran tertangkap tangan melakukan pengolahan kayu di wilayah Desa Laiyolo, tanpa dilengkapi dokumen perizinan dari pihak berwenang.
Dari tangan tersangka petugas berhasil menyita barang bukti berupa : 1 jerigen oil, dan 1 buah jerigen kosong, warna putih, berikut  kayu olahan jenis jambu mente dengan rincian sebagai berikut : papan ukuran 25 cm X 2 cm X 3 m sebanyak 27 lembar, papan ukuran 25 cm X 2 cm X 4 m sebanyak 29 lembar, papan ukuran 25 cm X 2 cm X 5 m sebanyak 26 lembar, papan ukuran 25 cm X 2 cm X 1 m sebanyak 5 lembar, balok ukuran 6 cm X 12 cm X 1 cm sebanyak 9 batang, balok ukuran 6 cm X 12 cm X 4 m sebanyak 9 batang, balok ukuran 4 cm X 6 cm x 5 m sebanyak 87 batang, balok ukuran 4 X 6 cm X 4 m sebanyak 20 lembar.
Hal tersebut disampaikan Kasat Polisi Pamong Praja Kabupaten Kepulauan Selayar, AR. Krg. Gassing, SH. MH saat ditemui wartawan di ruang kerjanya hari, Senin (9/1) pagi.
Terkait dengan penangkapan barang bukti kayu olahan tanpa dokumen  di Kampung Hulu, Desa Laiyolo Baru, Kecamatan Bontosikuyu yang berlangsung pada hari Kamis, (22/12) sekira pukul 14.30 tersebut, “penyidik kepolisian dibantu aparat satuan polisi pamong praja, telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, diantaranya : AS (33 thn) warga Dusun Kilotepo, Desa Laiyolo Baru, dan SS (32 thn), warga Dusun Kilotepo, Desa Laiyolo Baru”.
Keduanya dimintai keterangan sekaitan dengan dugaan memiliki dan mengolah hasil hutan (kayu) yang tidak dilengkapi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sebagaimana disangkakan terhadap Lelaki SA.
Atas perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya, tersangka terancam dijerat dengan UU RI No. 41 Tahun 1999 Pasal 50, huruf e Tentang Kehutanan. Bila dari hasil pengembangan penyidikan tersangka dinyatakan terbukti bersalah,  tidak menutup kemungkinan, tersangka juga bakal dijerat dengan pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya 10 tahun dan denda Rp. 5 Milyar, tandas Krg. Gassing.
Menyusul kembali maraknya kegiatan Illegal loging di wilayah hukum Kabupaten Kepulauan Selayar, Wakil Bupati, H. Saiful Arif, SH menegaskan, kiranya aparat satuan polisi pamong praja kabupaten, tidak tebang pilih di dalam menindak pelaku penebangan dan pengolahan kayu tanpa izin, termasuk kayu yang diolah dengan alasan untuk ramuan rumah.
Dalam kaitan itu, Wabup Kepulauan Selayar berjanji untuk meningkatkan besaran anggaran biaya operasional satuan polisi pamong praja, sesuai dengan hasil kesepakatan briefing antara pemerintah kabupaten dengan jajaran Satpol PP, cetus Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar ini.  

Jumat, 06 Januari 2012

Partai Demokrat Kepulauan Selayar Berikan Dukungan Pada Paket IAS-AQM


Dukungan demi dukungan terus mengalir untuk  paket Ilham Arief Sirajuddin & Azis Qahar Muzakkar yang disebut-sebut bakal berduet pada prosesi pemilihan calon gubernur Sulsel mendatang.
Salah satunya dari Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kepulauan Selayar, Junaedy Faisal yang dilantik di Gedung Juang 45, Selayar, Kamis (17/11) 2011 lalu.
 "Kami mendukung penuh paket ini," terang Junaedy. Doa agar IAS-AQM bersatu juga menjadi doa rutin penasihat spiritual IAS, Dr Rahman Qayyum, selama menghadiri sejumlah acara di Selayar, kemarin. 
Pelantikan JUnaedi dihadiri Bupati Selayar, Syahrir Wahab, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Selayar Syukran Yusuf, Ketua DPRD Hasanuddin Khaer, dan unsur muspida.Syahir Wahab berterima kasih Demokrat telah ikut membangun Selayar. 
IAS juga meresmikan Sekretriat DPC Demokrat Selayar. IAS dan rombongan juga sempat "nongkrong" di Warung Kopi Intan, di ruas jalan Kompleks Pasar Lama Benteng.
Sejumlah tokoh masyarakat setempat berdialog dengan IAS di kediaman
Junaedy Faisal. (sumber: http://fajar.co.id)

Junaedy Faisal Pimpin Demokrat Kepulauan Selayar


Bendahara Persatuan Masyarakat Selayar (Permas), H Junaidy Faisal hampir pasti terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Selayar. 
Meski awalnya ada tiga nama yang mencuat termasuk Andi Mahmud dan Ady Ansyar, tapi belakangan, setelah melalui rapat konsolidasi yang dipimpin Wakil Ketua DPD Partai Demokrat, Ni'matullah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) mulai mengerucut ke Junaidy.
Langkah mengarahkan dukungan ke Junaidy yang kini menjabat Wakil Ketua Hiswanamigas Sulsel untuk menjaga kebersamaan dan persatuan dalam partai.  Dalam muscab ini, Ketua DPC Partai Demokrat Selayar, Sukran Yusuf tidak mencalonkan diri.
Alasannya, ia ingin memberi peluang kepada kader lain untuk mengembangkan Partai Demokrat. "Saya percaya Partai Demokrat ingin mengembangkan sayapnya sehingga saya memberi kesempatan kepada yang dianggap mampu.
Harapan saya semoga yang terpilih bisa melakukan yang lebih dari apa yang kami lakukan," tandas Sukran. Sebagai bentuk penghargaan, Ketua DPD Demokrat, Ilham Arief Sirajuddin yang membuka muscab ini berharap Sukran Yusuf dijadikan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Selayar.
 "Kalau ini suatu penghargaan sekaligus amanah partai, maka saya pasti akan melakukan yang terbaik demi Partai Demokrat," tanggap Sukran.  Jika Junaidi paling berpeluang di Selayar, Aris Muhammadiyah juga sisa mengikuti muscab formalitas saja hari ini.
Pasalnya, untuk Soppeng, dia satu-satunya calon yang mendaftar dan mengikuti fit and proper test. Sementara di Maros, pada muscab yang juga diagendakan hari ini akan bertarung dua kader partai, Sudirman dan Amirullah.
Keduanya sama-sama memiliki pendukung di PAC dan kekuatannya berimbang. Sore kemarin, dalam pembukaan muscab Demokrat Selayar di Hotel Grand Clarion, Ilham berharap partai ini bisa menjadi partai terbaik.
Ilham pada kesempatan itu juga banyak memberikan harapan kepada para kader Partai Demokrat agar lebih solid demi kemajuan partai ke depan. Menurut Ilham, semakin maju suatu partai semakin banyak pula rintangan yang mesti dihadapi.
"Semoga muscab lain bisa berlangsung dinamis tanpa intrik politik yang bermuara pada perpecahan. Siapapun yang terpilih memimpin Demokrat di Selayar saya yakin itulah yang terbaik," harapnya.
Ilham mengingatkan, ketua terpilih dalam waktu satu tahun setengah akan dievaluasi untuk mengukur kemampuan dan sejauh mana Demokrat mendapat kepercayaan rakyat. "Ini untuk mengukur target 30 persen pemenangan pemilu 2014," tambah Ilham
Selain Selayar, Soppeng dan Maros, Juli ini Bulukumba dan Gowa juga dijadwalkan melaksanakan muscab. Bulukumba sudah ditetapkan pada 30 Juli mendatang. Sementara Gowa untuk sementara diupayakan digelar 31 Juli.
"Takalar sejauh ini belum dijadwalkan. Sementara Pangkep, Maros, Barru, serta Parepare digelar di bulan Ramadan mendatang sama seperti Makassar," kata Ketua Divisi Publik Daerah DPD Demokrat Sulsel Syamsu Rizal. (sumber : http://beta.fajar.co.id)

Cuaca Extrem Di Kab. Kepulauan Selayar Tumbangkan Baliho Ketua Tim Penggerak PKK


Cuaca extrem, berupa hujan deras dan hembusan angin kencang yang melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan kembali menumbangkan sebuah baliho.
Baliho yang tumbang kali ini adalah baliho sosialisasi ajakan penggunaan garam beryodium oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Selayar, Hj. Norma Syahrir Wahab.
Meski tak sempat menelan korban. Akan tetapi, peristiwa ambruknya baliho Tim Penggerak PKK yang terpasang di ruas jalan Veteran, Benteng ini, dinilai telah merugikan daerah hingga jutaan rupiah.
Selain menumbangkan baliho milik Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Selayar, angin kencang juga telah beberapa hari terakhir menjadi pemicu sering terjadinya, pemadaman lampu secara tiba-tiba yang disertai dengan naik turunnya daya listrik di daerah ini.
Bahkan, jaringan internet pun acap kali dipengaruhi oleh cuaca extrem yang melanda kabupaten yang terletak di jazirah paling selatan, provinsi Sulawesi-Selatan tersebut.
Sebagai akibat dari pemadaman aliran listrik secara tiba-tiba, sejumlah fasilitas computer milik salah satu pengusaha warung internet di lintasan Bonea, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, harus rela menanggung kerugian yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan  2 unit computer miliknya.
Sampai diturunkannya berita ini, belum diketahui dengan jelas pihak yang harus bertanggung jawab terkait dengan terjadinya kerusakan barang-barang elektronik milik warga masyarakat, pasca berhembusnya cuaca buruk di Kabupaten Kepulauan Selayar. (Fadly Syarif)
  

Sabtu, 31 Desember 2011

Persoalan Kelangkaan BBM Warnai Detik-Detik Pergantian Tahun 2011

§  Sebuah Renungan Jelang Tahun 2012
Pergantian tahun 2011, ke tahun 2012 tinggal menghitung jam dan menit saja. Namun sayang, persoalan kelangkaan bahan bakar minyak yang selama ini melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, seakan tak kunjung terselesaikan.
Terlebih lagi, setelah pada awal Desember 2011, kapal pengangkut bahan bakar minyak, bernama KLM. Sinar Bahagia, dikabarkan tenggelam, di perairan Bone Kebo, Kabupaten Bulukumba, saat akan melakukan perjalanan menuju Dermaga Rauf Rahman, Benteng dengan mengangkut jatah 30 ton BBM untuk rakyat Kabupaten Kepulauan Selayar.
Peristiwa yang tak jauh berbeda, kembali terulang pada hari Jumat, 30 Desember 2011. Menyusul, terbakar dan meledaknya kapal pengangkut bahan bakar minyak bernama KLM. FajarMentari.
Kapal bernomor lambung 30 GT yang dikemudikan Ambo Seng alias Antri tersebut, sedianya akan berangkat menuju Dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar dengan membawa jatah 25 ton BBM untuk keperluan masyarakat di daerah penghasil jeruk manis itu.
Sebagai dampaknya, masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar kembali diresahkan oleh persoalan kelangkaan dan mahalnya harga bahan bakar minyak di tingkat pedagang pengecer yang mencapai Rp. 10.000,- perbotol.
Bahkan dari pantauan wartawan di lapangan hari Sabtu, (31/12) siang, sejumlah pedagang pengecer BBM botolan di daerah ini terpantau mulai menyingkirkan stand penjualan bensin botolan milik mereka ke belakang rumah. Sebagaimana kondisi yang terlihat di ruas jalan Krg. Bonto, Benteng Selayar.
Pada tahun yang sama, masyarakat petani lokal Kabupaten Kepulauan Selayar tampak masih harus diperhadapkan pada persoalan mosi tidak percaya kepada pemerintah kabupaten yang dinilai sangat lamban dalam memecahkan masalah jatuhnya harga vanili di pasaran.
Hal serupa dirasakan masyarakat petani coklat di sejumlah wilayah di daerah ini. Pasalnya, hingga dengan akan berakhirnya tahun 2011, petani coklat tak kunjung terlepas dari persoalan gagal panen yang salah satu penyebabnya adalah sikap lamban pemerintah kabupaten di dalam mengentaskan keberadaan hama tupai yang menjadi pemicu utama seringnya petani coklat mengalami gagal panen.(fadly syarif)       

Jumat, 30 Desember 2011

Kisah Sang Peternak Kambing Di Tengah Lahan Tandus Berbatu

Melakoni pekerjaan sebagai seorang peternak budidaya kambing lokal di tengah perkampungan tandus berbatu, tentu, bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dikerjakan oleh lelaki Yaman (53 thn), Warga Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, yang telah hampir kurang lebih tiga tahun menggeluti profesinya sebagai seorang peternak kambing lokal di kampung halamannya.
Akan tetapi, perjuangan panjang seorang Yaman, untuk bisa menumbuh kembangkan budidaya peternakan kambing di Desa Sambali, bukan hanya sekedar isapan jempol.
Terbukti, peternakan kambing yang mulai dirintisnya sejak tahun 2009 tersebut, kini, telah berkembang pesat. Hal itu sangat jelas terlihat, dari tingkat perkembang biakan kambing miliknya,  yang kini berjumlah, 200 ekor. Padahal dulunya, Yaman hanya memiliki 30 ekor kambing piaraan.
Andai tak terserang penyakit di awal tahun 2011 lalu, kambing-kambing tersebut, kemungkinannya,  telah mencapai 300 ekor. Kendati demikian, Yaman tidak lantas berkecil hati.
Dia tetap yakin dan percaya, “saban hari”, kawasan pengandangan kambing yang dirintisnya di atas lahan seluas 10 Ha, akan jauh lebih berkembang dari kondisinya saat sekarang ini.  
Bahkan, saat wartawan menyambanginya belum lama ini, Yaman dengan kebesaran hatinya menyatakan, kesiapan untuk menjadi suplayer bibit, bagi para peternak kambing di seluruh pelosok nusantara.
Yaman juga mengaku siap, melayani pesanan bagi warga masyarakat yang membutuhkan ketersediaan kambing untuk keperluan pesta perjamuan ataupun khitanan.
  Kambing-kambing tersebut, rencananya akan dijual dengan harga bervariasi berdasarkan ukuran dan jenis kelaminnya. Untuk kambing betina, harga jualnya berkisar Rp. 400.000,-.
Khusus, untuk kambing pejantan, harga jualnya bisa berkisar antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.800.000,- per satu ekor, pungkasnya kepada wartawan hari, Senin, (26/12) pagi kemarin.  (fadly syarif)  

SMA Negeri 1 Pasimarannu Nantikan Sentuhan Perhatian Pemerintah Pusat

Program pemerataan pendidikan antara wilayah kepulauan dan daratan yang dituangkan Kementerian Pendidikan Nasional melalui penyaluran anggaran pembangunan penambahan ruang kelas belajar tahun anggaran 2011, mendapat sambutan hangat dari lingkungan tenaga pendidik SMA Negeri 1 Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan secara khusus oleh Kepala SMA Negeri 1 Pasimarannu, H. Zainal Abidin, S.Pd, terhadap jajaran Kementrian Pendidikan Nasional.
Ucapan terima kasih tersebut, disampaikan Zainal, atas apresiasi dan dukungan penuh pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka menyukseskan penerapan program pemerataan pendidikan antara wilayah daratan dan kepulauan, termasuk salah satunya yang telah dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Terlebih lagi, pada tahun anggaran 2011 ini, “SMA Negeri 1 Pasimarannu ikut kecipratan jatah anggaran pembangunan 2 unit gedung ruang kelas belajar tambahan, senilai Rp. 240.000.000,-“.
Sebagai ungkapan rasa syukur,  panitia pembangunan gedung bekerjasama dengan komite sekolah, langsung bekerja keras untuk merampungkan kedua bangunan ruang kelas belajar tambahan dimaksud, yang saat ini telah selesai sekira 50 %, ujar Zaina menambahkan.
Pihaknya berharap, pemerintah pusat tidak akan pernah merasa lelah dalam memberikan bentuk perhatian seriusnya terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia anak didik di daerah terpencil dan terisolir.
Terutama, dalam rangka untuk mengatasi kesenjangan dunia pendidikan yang dilatar belakangi oleh persoalan keterbatasan ruang fasilitas belajar, mobiler, bangku, dan meja belajar siswa.
Kendala yang diakui diakui Zainal, merupakan bias dari masih relatif sangat terbatasnya nilai anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah kabupaten di dalam proses pembahasan dan penyusunan APBD setiap tahunnya.
Akibatnya, sejumlah sekolah di Kabupaten Kepulauan Selayar masih harus tetap memberlakukan jam belajar pagi-sore. Kendati, sistem pembelajaran pagi-sore dinilai sangat tidak efektif untuk diberlakukan.
Sebab pada sore hari, siswa dinilai mulai mengalami penurunan daya serap dan konsentrasi di dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan guru bidang study di dalam ruang kelas belajar.
Terkait hal tersebut, pihak tenaga pengajar di lingkungan SMA Negeri 1 Pasimarannu, kembali menitipkan harapan besar. “kiranya, pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan Nasional, dapat sekali lagi mengalokasikan anggaran pembangunan, 2 unit  gedung ruang kelas belajar tambahan untuk SMA Negeri 1 Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan”.
Disamping, pihak sekolah juga sangat mengharapkan, segera terbangunnya Gedung Laboratorium Computer, Musholla Sekolah, perumahan guru dan kepala sekolah, serta pemenuhan, kekurangan 75 unit bangku, dan meja belajar siswa di lingkungan SMA Negeri 1 Pasimarannu, kunci putra kelahiran Kabupaten Bulukumba ini.(fadly syarif)

          

          

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger