Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Selasa, 07 Februari 2012

Tahun 2012 Selayar Awali Penerbangan Langsung Makassar-Takabonerate


Bila tidak aral melintang, tahun 2012 ini Pemprov Sulsel bersama Pemkab Kepulauan Selayar sepakat untuk membuka penerbangan langsung dari Makassar ke obyek pariwisata bahari, tepatnya, Taman Laut Nasional Takabonerate.
Rencananya Pemerintah Provinsi akan menyiapkan sarana transportasi udara khusus wisatawan yang akan berkunjung ke Takabonerate dengan kapasitas 12 penumpang.
Dalam kaitan itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan terus berupaya memajukan sektor pariwisata di daerahnya. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H. Agus Arifin Nu’mang dalam lawatan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepulauan Selayar belum lama ini.
Upaya Pemerintah Provinsi ini dilakukan untuk mempermudah akses kunjungan wisata ke Takabonerate yang merupakan obyek wisata bahari kedua di dunia.
Dengan hadirnya pesawat buatan Amerika ini, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini dan supaya potensi obyek wisata Takabonerate harus terus dibenahi termasuk infrastruktur landasan pacu dan jalan yang menghubungkan ke obyek wisata agar para turis senang berkunjung ke Takabonerate.
Pesawat jenis ini sudah lama beroperasi di Papua dan memiliki kemudahan operasional karena tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang, sehingga sangat proporsional untuk dioperasikan di Takabonerate.
Dihadapan para Kepala Desa, Camat dan jajaran pemerintah Kabupaten Selayar, Wakil Gubernur memuji hasil pertumbuhan ekonomi daerah ini yang telah mampu mencapai 8,1 persen atau berada pada posisi keempat tertinggi di Sulawesi Selatan.
Pihaknya berharap diawal tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan akan mencapai 9 persen karena keberhasilan itu tidak lepas dari dukungan pemerintah kabupaten/pemerintah kota di Sulawesi Selatan yang terus menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui program pembukaan lapangan kerja pada semua sektor terutama di bidang pertanian.(fadly syarif)


Warning : Mohon Untuk Tidak Dicopy Paste Tanpa Se izin Penulis

Kawasan Taman Laut Nasional Takabonerate Gantikan Posisi Bunaken Sebagai Icon Dunia


Keberadaan dan Kekayaan Kabupaten Kepulauan Selayar yang dikenal dengan Taman Laut Nasional Takaboneratenya harus didorong agar bisa bermanfaat bagi kemajuan Sulsel pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Luas areal karang di kawasan Taman Laut Nasional Takabonerate mencapai 27.200 km2 sehingga menjadi atol terluas di dunia dengan nilai keragaman biota laut (Grate) mencapai 35 poin jauh diatas Bunaken yang hanya mampu mencapai poin 27.
 Pengembangan kawasan wisata bahari Taman Laut Nasional Takabonerate diharapkan bukan hanya berorientasi pariwisata, tapi juga dapat menjadi wadah pelestarian lingkungan, penelitian dan pendidikan. 
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan wawancara ekslusif dengan wartawan via telefon selular belum lama ini. Dikatakannya, ekspedisi Takabonerate telah menjadi Calender of Event Pemprov Sulsel  dengan mempertimbangkan posisi Taman Laut Nasional Takabonerate sebagai kawasan atol ketiga dunia terbesar, plus sebagai icon dunia.
Setelah  di blow up dalam tiga tahun terakhir, expedisi Takabonerate telah terbukti mampu menarik dan menyerap perhatian wisatawan, khususnya di kalangan wisatawan Mancanegara.
Kendati event ini diakui Syahrul, memang agak renggang untuk melihat fluktuasi naik turunnya kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Laut Nasional Takabonerate. Berangkat dari dasar pemikiran tersebut Pemprov Sulsel berencana untuk meningkatkan status event expedisi Takabonerate menjadi Sail Takabonerate pada tahun 2012 ini. (fadly syarif)   

Warning : Mohon Untuk Tidak Dicopy Paste

Jumat, 03 Februari 2012

Polres Kepulauan Selayar Tetapkan 5 Tersangka Pelaku Penganiayaan Brigadir Nur Abidin

Aparat Kepolisian Resort Kepulauan Selayar , Sulsel secara resmi mengumumkan nama tersangka penganiayaan yang menimpa Brigadir Nur Abidin, saat akan berusaha melerai perkelahian di lingkungan Pa’batuang, Kelurahan Benteng Selatan, pada hari Minggu, (22/1) sekira pukul 18.40 Wita, kemarin.
Brigadir Nur Abidin adalah anggota Polres Kepulauan Selayar yang baru saja naik pangkat pada awal bulan Januari 2012 ini.
Informasi yang beredar melalui akun facebook Polres Kepulauan Selayar menyebutkan, “tersangka bernama Basri alias Bacci”. Yang bersangkutan, saat ini masih dalam pengejaran aparat Polres Kepulauan Selayar dan telah resmi ditetapkan sebagai DPO.
            Aparat kepolisian berkeyakinan, tersangka masih berada di sekitar wilayah hukum Polres Kepulauan Selayar. Hal tersebut diaminkan Kapolres Kepulauan Selayar AKBP. Setiadi melalui pesan singkatnya yang mengungkapkan, “tersangka sementara dalam tahap pengejaran dan pencarian.  
Terkait hal tersebut, aparat kepolisian Resort Kepulauan Selayar memohon bantuan partisipasi, bagi siapa saja warga masyarakat yang pernah melihat, atau pun secara kebetulan, mengetahui lokasi persembunyian tersangka Basri als Bacci.
Laporan dapat disampaikan melalui telfon selular milik Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Kepulauan Selayar  di nomor : 081 355 324  619, atau dengan cara melapor ke pos penjagaan Polres Kepulauan Selayar.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP. Setiadi mengatakan, dari lima orang tersangka, tiga diantaranya telah berhasil diciduk bersama barang bukti 2 buah parang yang diduga digunakan oleh para tersangka.
Ketiga tersangka diciduk pada hari Kamis, (26/1) kemarin. Selain menangkap tiga orang tersangka, aparat Kepolisian Polres Kepulauan Selayar juga tengah melakukan proses pemeriksaan kepada tiga orang warga masyarakat lainnya yang diduga kuat menyembunyikan para tersangka.  (*)   


Pemkab Kepulauan Selayar Bangun Irigasi & Jalan Usaha Tani


       Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui leading sektor Dinas Pertanian & Kehutanan kembali membuktikan wujud kepekaan, kepedulian, dan keberpihakannya terhadap keberlangsungan hidup warga petani di wilayah Kecamatan Bontoharu.
      Wujud kepekaan tersebut, salah satunya dituangkan Pemkab Kepulauan Selayar melalui kegiatan penyediaan dan pengembangan sarana prasarana pertanian dalam bentuk kegiatan pengembangan irigasi partisipatif (PIP,red) di  Dusun Baera Utara, Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Bontoharu.
      Dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan kelompok Pokta Dusun Baera Utara dan Barat ini, pemerintah pusat melalui Pemkab Kepulauan Selayar kembali menggolontorkan anggaran senilai tujuh puluh lima juta rupiah yang anggarannya bersumber dari alokasi Dana APBN-TP tahun 2011.
     Pada tahun anggaran yang sama, Dinas Pertanian & Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar juga tercatat berhasil merampungkan kegiatan pembangunan jalan usaha tani ruas Baera Utara-Kajammengang bervolume 3,00 X 520,00 meter.
    Perampungan  kegiatan pembangunan usaha jalan tani yang dilaksanakan CV. Sinar Baru ini diperkirakan memakan anggaran sebesar  Sembilan puluh Sembilan juta, tujuh ratus lima ribu rupiah.   
   Hasilnya, masyarakat petani di lingkungan Dusun Baera Utara, Desa Bonto Tangnga pun akhirnya mampu bernafas lega, pasca perampungan proyek pembangunan usaha jalan tani yang dilaksanakan selama kurang lebih Sembilan puluh hari kalender dengan dukungan bantuan konsultan pengawas, dalam hal ini CV. Dian Perdana.(Laporan : Fadly Syarif) 

Selasa, 31 Januari 2012

Menapaki Keberadaan Benda Cagar Budaya Di Bumi Tanadoang, Kepulauan Selayar

     Ditinjau dari sudut pandang letak geografisnya yang terpisah dari daratan Sulawesi-Selatan ditambah dengan sepertiga wilayahnya yang dikelilingi oleh bentangan laut luas membuat penamaan Kabupaten Kepulauan Selayar tidak se tersohor kabupaten/kota lain di Indonesia.
     Namun siapa yang pernah membayangkan, bila daerah yang terletak di semenanjung paling selatan Provinsi Sulawesi-Selatan ini ternyata memiliki keanekaragaman potensi yang melimpah ruah, baik itu potensi sumber daya alam, maupun potensi khasanah seni & budaya.
     Salah satunya dapat dibuktikan dengan kembali ditemukannya kepemilikan benda cagar budaya berusia ratusan tahun oleh salah seorang warga masyarakat Lingkungan Bonea, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, bernama Sitti Halijah (67 tahun).
    Benda tersebut menyerupai sebuah piring yang pada awal mulanya berwarna kuning keemasan. Akan tetapi, seiring dengan usianya yang diperkirakan telah mencapai ratusan tahun, warna kuning keemasannya pun perlahan pudar dan berubah menjadi kusam kehijauan.
    Bahkan, pinggiran bagian  dalam benda tersebut mulai bolong termakan karat, bersamaan dengan terus berputarnya rotasi waktu dan pergantian tahun. Ditilik  dari perwajahan dan warnanya yang mulai kusam, benda ini seakan tak lagi memiliki nilai historis apa-apa bagi sang pemilik barang.
    Bagi seorang Sitti Halijah, benda tersebut tak lebih dari sekedar pengalas wadah pembakaran dupa atau yang dalam dialek bahasa Selayar kerap diistilahkan dengan Pa’dupa’ang.
    Dalam penuturannya kepada wartawan yang menyambangi rumahnya di lingkungan Bonea, hari Selasa, (31/1) 2012 pagi, Sitti Halijah mengungkapkan, pada awal mulanya, barang tersebut memiliki sebuah dudukan menyerupai baki bundar berukuran besar.
     Namun belakangan, dudukan dimaksud, raib saat dialih fungsikan menjadi wadah penyimpanan makanan kambing piaraan miliknya. Meski diakuinya, benda tersebut merupakan warisan ibunya, (almarhumah) Dg. Tuleng.
     Dg. Tuleng sendiri, mangkat sekira tiga belas tahun silam, tepatnya, di tahun 2000 lalu, dalam usianya yang telah menapaki seratus tahun kurang lebih. Sangat disayangkan memang, karena Dg. Tuleng keburu dipanggil Sang Ilahi.
    Hingga, tak banyak cerita yang bisa didapatkan dan ditransfer sekaitan dengan asal muasal benda bernilai sejarah tersebut, termasuk diantaranya, kisah menyangkut lemari bupet tua, yang saat ini menghuni kolong rumah bernomor 20 di lingkungan Bonea, Kelurahan Benteng Utara itu.
  Meski demikian, realita ini kembali menjadi bahan referensi dan pembuktian terbuka, akan betapa besarnya keanekaragaman potensi wisata yang terkandung di daerah berjuluk Bumi Tanadoang tersebut.
   Dan seandainya mungkin, keanekaraman potensi yang besar tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka bukan sebuah hal yang mustahil, bila kedepannya, keanekaragaman ini akan dapat memberi nilai tambah tersendiri bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar secara umum. (Laporan : Fadly Syarif)      

Senin, 30 Januari 2012

PN Kepulauan Selayar Gelar Sidang Perdana Pelaku Teror Bom Kantor Bupati


Sidang perdana kasus teror bom yang beberapa waktu lalu sempat membuat  panik pegawai di  lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel resmi digelar di ruang sidang utama Pengadilan Negeri, hari Senin, (30/1) pagi. 
Kasus yang mendudukkan terdakwa AB Bin PK ini mengagendakan sidang pemeriksaan saksi. Salah satunya, saksi atas nama Hasan (36 thn), anggota Polres Kepulauan Selayar yang sehari-harinya bekerja sebagai ajudan Bupati.  
Sementara, tiga orang saksi lain berhalangan hadir dan tidak dapat mengikuti jalannya sidang perdana yang diketuai Muhammad Asri SH tersebut.  Satu diantaranya dinyatakan berhalangan hadir, disebabkan urusan prinsip yang tak bisa diperwakilkan kepada orang lain.   
Hal tersebut terungkap dari berita acara pemeriksaan dan pengambilan sumpah dihadapan penyidik Kejaksaan Negeri Kepulauan Selayar yang kesaksiannya dinilai setara dengan kesaksian langsung dihadapan persidangan. 
Sebagai akibat dari ketidak hadiran dua orang saksi, sidang perkara Nomor : 04/PID/B/2012/PN. Selayar, terkait teror bom yang dikirimkan ke nomor telfon selular
Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM dinyatakan, ditunda sampai dengan tanggal, (6/2) mendatang. (*)

Prosesi Pengalungan Bunga Sambut Kedatangan Wagub Sulsel


    Pendaratan pesawat Express Air yang ditumpangi Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu’mang dari Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar, menuju Bandar Udara H. Aroeppala, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan disambut ratusan pejabat lingkup pemerintah kabupaten.
   Bahkan, sesaat setelah turun dari pesawat, rombongan Wakil Gubernur Sulsel langsung disambut dengan pagelaran tari panruppai to battu dibawah iringan musik gendang dan pui’-pui’.
   Kemeriahan penyambutan rombongan Wakil Gubernur Sulsel, hari  Sabtu, (28/1) pagi itu, ditutup dengan prosesi pengalungan bunga oleh tiga orang darah ayu Bumi Tanadoang berpakaian baju adat warna hijau. 
Prosesi pengalungan bunga merupakan simbol ucapan selamat datang kepada tamu-tamu daerah, di tanah tempat berdo’a, Kabupaten Kepulauan Selayar.(fadly syarif)      
 

Oknum Mengaku Pejabat Biro Kepegawaian Diduga Berkeliaran Di Lingkungan Kejaksaan Sulsel



     Kejaksaan Tinggi Sulawesi-Selatan menyurati jajaran Kepala Kejaksaan Negeri, berikut Kepala Cabang Kejaksaan Negeri,  yang berada dalam wilayah hukum Kejati Sulsel.

Menyusul terbitnya surat Jaksa Agung Muda Pembina Nomor : 148/c/cp/05/2011, tertanggal 12 Mei 2011, perihal : permintaan uang dengan mengatasnamakan pejabat Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
   Dalam suratnya Kepala Kejati Sulsel yang diwakili Asisten Pembina, Masnaeny Jabir, SH. MH  menandaskan,  “akhir-akhir ini, terdapat orang yang mengatasnamakan atau mengaku sebagai pejabat di lingkungan Biro Kepegawaian dengan berbagai alasan yang ada hubungannya dengan mutasi/promosi jabatan atau masalah kepegawaian lainnya”.
    Pernyataan tersebut disampaikan secara tertulis melalui surat yang ditanda tangani pria berpangkat jaksa muda pratama, bersifat : segera, nomor : B-177/R-42/cpl/6/2011. (*)    

Bencana Angin Topan Luluh Lantakkan Tiga Unit Rumah Warga


Musibah angin topan yang rutin melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan selama kurun waktu lima pekan terakhir, menyisakan duka dan nestapa bagi tiga kepala keluarga yang tinggal mendiami kompleks Jl. Mappatoba, dan Jl. Krg. Batara, Lingkungan Bua-Bua Timur, Kelurahan Benteng Utara,  Kecamatan Benteng.
Sukawati, Mukhtar, dan Muh. Arasa hanya bisa tertunduk pasrah melihat rumah mereka rusak tertimpa pohon kelapa, saat angin topan tiba-tiba bertiup pada hari Selasa, (24/1) sekira pukul, 21.34 Wita.
Akibat peristiwa naas tersebut, tiga unit rumah warga di lingkungan Bua-Bua Timur mengalami kerusakan parah dan berbuntut menimbulkan kerugian bernilai jutaan rupiah.
Kerusakan ketiga unit rumah ini, menambah panjang deretan catatan kerusakan rumah warga yang timbul dari bencana angin topan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hingga dengan akhir Januari 2012,  lima unit rumah warga di Kabupaten Kepulauan Selayar tercatat mengalami kerusakan, satu diantaranya mengalami kerusakan ringan.
Kendati demikian, tak satupun korban jiwa yang timbul dari insiden bencana angin topan tersebut. (fadly)               




Minggu, 29 Januari 2012

Mengenang Sosok Syukri Burhan Pemimpin Umum Harian Pos Kota


Kepergian HM Syukri Burhan untuk selama-lamanya dalam usia 58 tahun pada Sabtu (28/1) pukul 01.20 WIB, mengejutkan dan terasa begitu mendadak, di tengah semangatnya sebagai Pemimpin Umum Harian Pos Kota untuk mendinamisir iklim kerja melalui berbagai perubahan akhir-akhir ini.
Pak Syukri  demikian almarhum akrab disapa di lingkungan karyawan grup Pos Kota  siapa menyangka akan pergi secepat ini kalau melihat postur tubuhnya yang subur dan segar. Sehingga ketika Sabtu dini hari, kabar duka itu datang melalui pesan singkat di telepon genggam, sesaat tak percaya.
Kenangan akan kepribadian dan pembawaannya yang kalem, serta merta melintas dalam benak kami. Rasanya seperti baru kemarin kita bersendau gurau di ruang kerjanya di lantai 2 kantor Gedung Pos Kota Jalan Gajah Mada 100, Jakarta Barat.
Pak Syukri adalah wartawan yang menggeluti dan meniti karir profesi jurnalis di Pos Kota sejak 1 November 1974.  Pembawaan kesehariannya yang kalem dan tenang, adalah salah satu kepribadian yang memudahkannya bergaul dengan siapa saja. K
Kepribadian yang tak sekadar mebuat mudah bagi kami para wartawan yunior  tapi juga nyaman.  Hal yang sungguh dibutuhkan para wartawan muda di Pos Kota di tengah suasana serba ketergesaan dan tekanan tenggat waktu dalam kerja jurnalistik.
Ketika Pak Syukri masih menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Harian Pos Kota, beberapa wartawan dapat merasakan kenyamanan komunikasi itu. “Aspiratif terhadap bawahan,” komentar beberapa jurnalis muda saat itu.
 “Ada persoalan apa? Tak ada masalah yang tidak bisa diatasi, deh …” begitu kalimat pembuka setiap kali menerima kami yang ingin menemuinya di ruang kerja. Kalimat yang tentu saja membuat kami merasa lebih leluasa mengungkapan persoalan apa saja.
Di lingkungan wartawan liputan bidang kriminalitas misalnya, Pak Syukri piawai memotivasi agar kami terus mempertahankan militansi dan totalitas kerja.  Pesannya itu hampir selalu terselip dalam rapat-rapat formal redaksi maupun informal.
Cara penyampaian yang kalem, bahkan hati-hati dalam memilih kata,  “gaya Jawa”  sebutan kami, padahal almarhum kelahiran Palembang – membuat sebuah instruksi seolah bukan instruksi. Bahkan dalam percakapan di udara melalui handie talky (HT) pada tahun 1982, Pak Syukri yang menggunakan kode panggilan “Gajah-3”, tak bisa menghilangkan gaya kalemnya.
(Pada tahun 80-an semua wartawan Pos Kota memang dibekali HT untuk memudahkan dan mempercepat komunikasi liputan berita). “Gama 1, 10.2 (posisi, Red)?” panggilnya  pada suatu malam melalui HT. (Gama-1 adalah kode panggil untuk koordinator liputan berita kriminalitas Pos Kota).
“Lingkar badai di Selatan, Pak…” jawab saya.
“Bisa 10.8  (meluncur, Red) warung sate Gunung Sahari? Ajak teman-teman Gama yang lain ya …” Maka kamipun para “wartawan kriminal” ramai-ramai meluncur melewatkan malam dengan menyantap sate dan sup kegemaran almarhum ditingkahi senda gurau dan tawa lepas kami.  Keakraban yang membuat hubungan pimpinan  bawahan seolah tanpa jarak lagi.
Dalam menanggapi beragam keinginan para wartawan, Pak Syukri juga tipikal pepimpin yang sulit menjawab dengan menggunakan kata “tidak”. Sepanjang keinginan itu logis dan realistis, hampir pasti Pak Syukri meluluskan usulan-usulan kami.
Pada tahun 1987 contohnya, ada salah seorang wartawan yunior mengajukan rencana liputan investigasi dengan biaya relatif besar dan mengharuskan sang wartawan tidak masuk kantor selama 2 bulan.
Setelah membaca term of reference (TOR) atau rancangan liputan selidik itu, Pak Syukri tersenyum, seraya “menuntut” jaminan berhasil dengan pertanyaan, “Hasilnya pasti oke kan?”
Begitulah. Tak bertele-tele, simpel, praktis dan cepat.
Iklim kerja keredaksian yang dibangun dengan kepemimpinan yang kalem, ini ternyata tak mengurangi dinamika kerja wartawan. Walhasil dalam beberapa hal malah membuat wartawan muda Pos Kota kala itu  diam-diam berlomba-lomba unjuk vitalitas kerja dengan membuat liputan terbaik.
Ketika karir Pak Syukri terus menanjak dari redaktur pelaksana kemudian dipercaya menduduki kursi pemimpin redaksi, dan akhirnya sebagai pemimpin umum, keakrabannya dengan wartawan tak berubah.
Hanya kami para yunior yang kemudian memilih membatasi diri saat berada di kantor, tapi di luar jam kantor, Pak Syukri tetaplah senior, sahabat, motivator andal kami hingga pekan-pekan sebelum akhirnya jatuh sakit.
Kepergian Pak Syukri untuk memenuhi panggilan Sang Khalik, tentu saja merupakan kehilangan besar kami, segenap wartawan dan karyawan Pos Kota. Terlebih banyak dari kami yang tak tahu persis apa sakit Pak Syukri, karena agaknya begitulah wartawan, cenderung “abai” dengan sakit.
Malas ke dokter, merasa benar-benar sakit kalau badan sudah tak mampu bangun dari tempat tidur. Lima bulan lalu saat gula darahnya tiba-tiba naik hingga 400 yang membuatnya harus dirawat di RS di Jatinegara, Jakarta Timur, Pak Syukri terkesan tenang-tenang saja.
Sekeluar dari RS dua minggu kemudian, Pak Syukri langsung pun ngantor. Aktif kerja lagi. Agaknya itu pula yang mengakibatkan mendadak pada Desember 2011 dirawat lagi di Tangerang, kali ini karena tekanan darahnya yang terus meninggi.
Karena kondisinya terus memburuk, keluarga memidahkannya ke RSCM. Namun, belum genap dua pekan, Pak Syukri meninggal dengan tenang, dengan dihantar doa keluarga dan kerabat dekat yang mengelilinginya.
Selamat jalan, Kakanda … Beristirahatlah dengan tenang di tempat yang paling dimuliakan oleh-Nya.  (dar)

Gelombang Pasang Renggut Nyawa Siswa SMA Negeri 1 Pasimarannu



Suasana duka dan perasaan kehilangan mewarnai rumah kediaman Abu Suhail (17 thn), siswa kelas XII Program IPA, SMA Negeri 1 Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang tewas terseret arus gelombang pasang saat sedang menghabiskan libur imlek dengan menyelam di bibir dermaga panjang Pulau Bonerate pada hari Senin,  (23/1) sekira pukul 05.50 Wita, kemarin.
Korban berusia 17 tahun, asal Dusun  Waikomba, Desa Bonerate ini ditemukan warga masyarakat dalam kondisi sudah tak bernyawa, pada hari Selasa, (24/1) sekira pukul 06.00 pagi.
Dari TKP, korban langsung dibawah ke rumahnya di Dusun Waikomba, Desa Bonerate untuk terlebih dahulu disemayamkan, sebelum diantar ke tempat pembaringan terakhirnya, di kompleks pemakaman Islam Waikomba. Kedatangan jenazah korban hari itu, disambut  tangis histeris keluarga yang sama sekali tak menduga, korban akan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat terseret arus gelombang pasang. (fadly syarif)

Sabtu, 28 Januari 2012

Cuaca Extrem Tidak Pengaruhi Desa Harapan


Hingga dengan akhir bulan Januari 2012, Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dilaporkan aman dari dampak bencana alam, baik angin kencang, maupun bias gelombang pasang.
Demikian pernyataan resmi Kepala Desa Harapan, Nur Hasli kepada wartawan belum lama ini. Menurutnya, Desa Harapan relatif aman terkendali dari dampak musibah yang ditimbulkan oleh cuaca extrem.
Dari sekian banyak wilayah desa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Desa Harapan, termasuk kategori desa yang relatif kondusif dari tindak pelanggaran peraturan daerah, semisal pengolahan kayu tak berizin, ujarnya. (fadly syarif)      

Tahun 2012 Jamaah Haji Selayar Diterbangkan Langsung dari Bandar Udara H. Aroeppala


Bila tidak aral melintang, pada penerbangan Jamaah Haji Kuota tahun 2012 mendatang, Bandar Udara H. Aroeppala, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan siap melakukan pengangkutan dan penerbangan langsung terhadap 120 orang Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar menuju Asrama haji Sudiang melalui Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar.
Bila hal ini dapat diwujudkan, maka Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan satu-satunya kabupaten/kota pertama di Sulawesi-Selatan yang melakukan penerbangan langsung Jamaah haji menuju Asrama Haji Sudiang, sebelum diterbangkan ke tanah suci.
Hal ini diharapkan  akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi calon Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2012 mendatang. Kepala Bandar Udara H. Aroeppala, Agus  Sugeng Widodo mengungkapkan, “persembahan ini, merupakan wujud kecintaan perusahaan Express Air dan jajaran Bandar Udara H. Aroeppala kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar”.
Dia berharap, layanan ini akan mampu menambah kekhusyuan Jamaah Haji Kabupaten Kepulauan Selayar di dalam beribadah dan memanjatkan do’a untuk kemakmuran tanah doang, pinta Agus dihadapan tamu undangan pada rangkaian peresmian penerbangan pesawat Express Air hari Sabtu, (28/1) 2012 pagi. (fadly syarif)  

Sepenggal Catatan Dilema Pengembangan Bandar Udara H. Aroeppala


Ditinjau dari sudut pandang kepentingan udara, ketersediaan lahan seluas 80 hektar untuk pengembangan kawasan Bandar Udara H. Aroeppala dinilai sudah lebih dari cukup. Tinggal ada beberapa hal penting yang perlu mendapat skala prioritas pembenahan untuk memudahkan pengembangan kawasan Bandar udara.
Salah satunya adalah,  jalan poros Padang yang melintasi kawasan Bandar Udara H. Aroeppala. Dalam kaitan itu, Kepala Bandar Udara Kepulauan Selayar, Agus Sugeng Widodo berharap, kiranya Pemprov Sulsel dan Pemkab Kepulauan Selayar dapat sesegera mungkin, melakukan upaya pemindahan lokasi jalan dimaksud.
Selain keberadaan jalan poros Padang, Agus juga sempat menyinggung status sungai Balang Pattung sebagai salah satu faktor yang dikhawatirkan akan menjadi penghambat berlangsungnya pengembangan kawasan Bandar udara H. Aroeppala
Oleh karenanya, Agus meminta adanya perhatian serius Pemprov Sulsel bersama jajaran Pemkab Kepulauan Selayar untuk memikirkan upaya reklmasi dan realokasi sungai Balang Pattung, agar dapat langsung ditembuskan ke laut.
Hal ini dinilai penting mendapat skala prioritas untuk menghindari sungai Balang Pattung berputar di sekitar lahan Bandar udara H. Aroeppala dan akan menjadi faktor pemicu terkendalanya rencana penambahan panjang landasan pacu menjadi 3000 meter.
Agus juga berharap, kiranya Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat segera memikirkan upaya  penambahan lahan tanah seluas 20 hektar untuk pemindahan terminal penumpang dan cargo.
Sebab bukan sebuah hal yang mustahil, Bandar Udara H. Aroeppala akan berkembang sejajar, setara dengan Bandar udara berskala Provinsi di tanah air Indonesia.
Terlebih lagi,  data frekuensi jumlah penumpang yang dimiliki pihak Bandar Udara H. Aroeppala dari hari ke hari, semakin memperlihatkan peningkatan dan kemajuan luar biasa.
Fakta ini kata Agus, merupakan sebuah capaian prestasi dan loncatat luar biasa untuk kategori Bandar udara yang baru dalam tahap pengembangan, sepertihalnya Bandar Udara H. Aroeppala, tandas Agus menambahkan. (fadly syarif)       

Sulap Bandar Udara H. Aroeppala Jadi Bandara Alternatif Di Sulsel


Letak geografis Bandar udara H. Aroeppala Padang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang bahagian ujung utara dan selatannya dikelilingi oleh hamparan laut luas, persis sama dengan Bandar Udara Ngurah Raih Bali, memungkinkan, Bandar Udara H. Aroeppala untuk disulap sebagai Bandar udara alternatif  pengganti, dari Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Makassar.
Sehingga  pada saat cuaca buruk melanda langit Sulawesi-Selatan, Bandar udara lain di seluruh pelosok Sulawesi akan ditinggalkan oleh para penerbang untuk selanjutnya mereka akan mendarat di Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kondisi ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa Bandar udara H. Aroeppala tak sedikitpun terhalang  (off staikel, red). Sehingga pada saat cuaca buruk melanda, para penerbang tidak lagi perlu berputar ke Bali ataupun ke Balik Papan untuk melakukan penghematan BBM dalam jumlah besar.
Pasalnya, Bandar udara H. Aroeppala jauh lebih memadai untuk didarati dengan jarak tempuh yang hanya berkisar antara sepuluh sampai lima belas menit penerbangan, cetus Kepala Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus  Sugeng Widodo, saat menyampaikan laporan dihadapan Wakil Gubernur Sulsel. H. Agus Arifin Nu’mang hari Sabtu, (28/1) pagi. (fadly syarif)


Bandar Udara H. Aroeppala Kep. Selayar Didarati Pesawat Komersil


Tiga loncatan sekaligus kembali diukir Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dalam rangka membebaskan daerah penghasil jeruk manis tersebut dari keterisoliran dan keterisolasian perhubungan udara.
Hal tersebut dituangkan pemerintah kabupaten melalui rangkaian kunjungan kerja kedinasan bersama Kepala Bandar Udara H. Aroeppala ke Jakarta untuk melakukan upaya lobi dengan pihak perusahaan Express Air terkait rencana penambahan penerbangan route Selayar-Makassar-Surabaya- Yogyakarta-Jakarta dan Provinsi Bima (PP).
Selanjutnya, pada tanggal (2/8), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar langsung melakukan penandatanganan kontrak kerjasama (MOu) penerbangan dengan perusahaan Express Air yang penyelesaian administrasinya dilakukan pada (4/8) 2011 lalu, bertempat di rumah kediaman pribadi, Drs. H. Syahrir Wahab, MM di Jl. Maccini Raya, Makassar.
Usai menandatangani kontrak kerjasama,  pada tanggal (6/8), pihak perusahaan Express Air langsung melakukan uji coba penerbangan perdana menuju Bandar Udara H. Aroeppala, Kabupaten Kepulauan Selayar, disaksikan langsung Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu’mang.
Pada saat bersamaan, tidak satupun, Bandar udara di Sulawesi-Selatan yang didarati pesawat Express Air, kecuali Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar, disusul, Bandar Udara H. Aroeppala.
Bahkan, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan daerah yang kali pertama memulai penerbangan komersial pada tanggal, (22/8) 2011 dan meninggalkan status awalnya sebagai Bandar udara perintis.
Sungguh, sebuah prestasi spektakuler,  plus loncatan terdepan dan tercepat yang patut diberikan acungan jempol, cetus Kepala Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus Sugeng Widodo disela-sela sambutannya pada rangkaian acara peresmian penerbangan pesawat Express Air, hari Sabtu, (28/1) 2012 pagi.  
Dikatakannya, bukanlah sebuah hal yang berlebihan, jika pada pelaksanaan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan beberapa waktu lalu, Kabupaten Kepulauan Selayar sempat diwacanakan sebagai daerah tujuan study banding bagi kabupaten/kota lain di Sulawesi-Selatan.
Dimana study banding ini sendiri dimaksudkan, agar kabupaten/kota lain mampu mempelajari dan melihat secara langsung proses komunikasi antara pihak Bandar udara H. Aroeppala dengan aparat pemerintah daerah, terkhusus dalam merangkai mimpi-mimpi indah, menuju terwujudnya Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai sebuah kota masa depan yang jauh lebih maju.(fadly syarif)

Senin, 23 Januari 2012

DPRD Kepulauan Selayar Bersolek Di Tahun 2012


Dalam waktu dekat ini, DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan merencanakan untuk melakukan pembenahan berat terhadap gedung sekretariat yang laintainya mulai bergeser.
Pembenahan juga rencananya akan dilakukan terhadap sejumlah balon lampu taman, di sekitar lingkungan Sekretariat DPRD Kepulauan Selayar yang beberapa diantaranya mulai pecah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kepulauan Selayar, Hasanuddin Chaer kepada wartawan di ruang kerjanya hari Jumat, (20/1) siang kemarin. Di tempat terpisah, Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar, Drs. Muchtar mengungkapkan, rencananya, untuk memasang karpet di tangga ruang rapat paripurna yang selama ini, dinilainya licin, dan beresiko menelan korban.
Pada kesempatan yang sama, Muchtar juga tak luput mengungkapkan, aspirasi staf sekretariat DPRD Kepulauan Selayar yang mendesak adanya pembangunan lift atau escalator menuju  ruang komisi DPRD.
Menanggapi aspirasi staf sekretariat DPRD, Hasanuddin Cher secara tegas menyatakan, keberatan anggota DPRD Kepulauan Selayar untuk menganggarkan rencana pembangunan escalator menuju ruang komisi yang dinilai belum saatnya dilaksanakan.    
Pasalnya, masih banyak aspirasi rakyat yang perlu mendapatkan skala prioritas penganggaran, ketimbang harus membangun fasilitas escalator menuju ruang komisi, tandasnya. (*)

Jumat, 20 Januari 2012

Sekretariat DPRD Kepulauan Selayar Rencanakan Restrukturisasi


Keberadaan Bagian Hukum di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, seyogianya mendapat peninjau kembali. Demikian, petikan pernyataan Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar, Drs. Muchtar, MM saat menerima wartawan di ruang kerjanya hari Kamis, (19/1) pagi kemarin.   
Penilaian ini kata Muchtar, didasarkan pada hasil diskusi dan perbincangan ringannya dengan jajaran Sekretariat DPRD Kota Makassar beberapa waktu lalu. Dari beberapa ruang sekretariat DPRD kabupaten/kota di Sulawesi-Selatan yang pernah disambanginya, Muchtar mengaku, tidak pernah mendapati adanya penempatan bagian hukum di ruang lingkup sekretariat DPRD.
Mengingat, selama ini perumusan rancangan peraturan daerah selalu dituntaskan oleh jajaran Bagian hukum di lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Fungsi sekretariat DPRD Kepulauan Selayar dinilai Muchtar, akan jauh lebih efektif, bila bagian hukum disulap menjadi bagian humas dan informasi. Sebagai salah satu langkah nyata, dalam rangka mewujudkan pusat layanan informasi satu pintu di lingkungan sekretariat DPRD.
Hal ini diharapkan, akan mampu meminimalisir berhembusnya informasi simpang-siur, terkait dengan kinerja sekretariat, dan aktivitas anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar.
Selain merencanakan penempatan bagian humas, Sekretaris DPRD Kepulauan Selayar juga berencana untuk menghadirkan bagian perlengkapan yang kedepannya, diharapkan mampu mengurusi persoalan barang-barang inventaris sekretariat DPRD secara umum.
Terkait dengan rencana penempatan bagian humas ini, empat orang staf handal telah disiapkan untuk menempati posisi tersebut, yakni : Drs. Salewang (Mantan Kasubag Pemberitaan Humas Setda), Jerniati (Kontributor Media Dego-Dego), Nur Wira, SH (Mantan Kontributor Media Identitas Kampus Merah, Universitas Hasanuddin Makassar) serta Muh. Ramli, SE (Mantan Wartawan Harian Pagi Momentum, Makassar).
Rencananya, Drs. Salewang akan diposisikan dalam jabatan Kabag Humas Sekretariat DPRD menggantikan posisi mantan Kabag Hukum, (Alm) Andi Rusbandy Pas, SH. Itupun, bila rencana tersebut mendapat restu dari Ketua Baperjakat Kabupaten, Dr. H. Zainuddin, SH.MH.
Menjawab pernyataan Sekretaris DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. H. Zainuddin, SH. MH mengaku akan mempertimbangkan, usulan  pergeseran jabatan Drs. Salewang dari Kabag Keuangan menjadi Kabag humas sekretariat DPRD.
Pernyataan ini diungkapkannya, usai mengukuhkan pengurus Korpri Unit Sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, hari Jumat, (20/1) pagi. (fadly syarif). 

Kamis, 19 Januari 2012

Laut Desa Tambolongan Kembali Diguncang Bom Ikan Wakil Bupati Berjanji Lakukan Koordinasi


Perairan laut Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, kembali diguncang oleh serangkaian ledakan bom ikan yang pelakunya diduga adalah warga Desa Polassi.   
Menurut salah seorang sumber di lapangan, ledakan bom ikan hampir setiap hari terdengar mengguncang perairan Desa Tambolongan, utamanya  pesisir pantai barat, dan Binanga Pa’bila’ang (Bonto Bulaeng) yang terletak di kampung Tangnga-Tangnga, atau yang oleh warga setempat kerap disebut kampung Timur.
Hal tersebut diungkapkan perwakilan warga masyarakat Desa Tambolongan dalam perbincangan singkatnya dengan wartawan hari Rabu, (18/1) malam. Terkait hal ini, warga mendesak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera mengambil langkah kongkrit, serta menindak tegas para pelaku pengeboman ikan yang dalangnya, diduga adalah warga Desa Polassi, termasuk salah satu diantaranya warga Desa Polassi berinisial BB.
Selain itu, warga masyarakat Desa Tambolongan juga menuntut pencopotan Kepala Desa Polassi yang dinilai tidak mampu meredam para pelaku illegal fishing yang disinyalir adalah warga desanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan masyarakat Desa Tambolongan bahkan sempat mengancam, bila aspirasi mereka tidak segera ditindak lanjuti oleh pihak berkompoten, maka bukan sebuah hal yang mustahil, masyarakat setempat akan ikut turun menjadi pelaku pengeboman ikan di laut.
Menanggapi pernyataan warga masyarakat tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Abd. Gani, M.Pdi mengungkapkan, urusan penindakan pelaku pelanggar hukum, sepenuhnya dibebankan di atas pundak aparat Kepolisian, lembaga Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri. Tempat di mana peristiwa berlangsung.
Olehnya itu,  Abd. Gani meminta aparat kepolisian dan institusi terkait lainnya untuk dapat lebih tegas, dalam melakukan penindakan terhadap para pelaku illegal fishing. Gani berharap, aparat hukum jangan sekali-kali menampakkan kelemahan di mata masyarakat.
Sekalipun harus diakui, bahwa penuntasan kegiatan illegal fishing, bukanlah sebuah pekerjaan  mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, pengentasan kegiatan illegal fishing membutuhkan pola penanganan khusus dengan menyadari beberapa aspek keterbatasan yang dimiliki warga nelayan pesisir tradisional  Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sebut saja, keterbatasan pendidikan, pemahaman, keterampilan, sampai kepada persoalan keterbatasan peralatan alat tangkap yang masih serba manual. Sekaitan dengan permasalahan ini, pemerintah dipandang perlu, untuk segera memberikan sentuhan bantuan pemberdayaan, kepada kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini termarginalkan.
Dikatakannya, penanganan kegiatan illegal fishing merupakan sebuah permasalahan komprehensif  yang cukup banyak menyita energi, waktu, dan pemikiran, untuk bisa menarik benang merah dari persoalan itu sendiri.
Penuntasan kasus illegal fishing, harus disusun secara terencana, sistematis, dan terstruktur. Sebab tindak pelanggaran seperti ini, baru akan bisa diminimalisir melalui peningkatan derajat pendidikan putra-putri para pelaku illegal fishing itu sendiri,  dengan cara mendudukkan mereka di bangku sekolah, baik formal, maupun non formal.
Teriring harapan, kiranya para generasi ini, akan mampu membawa angin perubahan di tengah-tengah kehidupan para pelaku illegal fishing atau minimal dilingkungan keluarga mereka sendiri.
Karena perubahan, akan tercipta secara otomatis dengan modal ilmu, pengetahuan, wawasan, kesadaran, dan pemahaman yang telah mereka peroleh dijenjang, bangku pendidikan.
Terutama, setelah diselipkannya mata pelajaran Kelautan & Perikanan sebagai mata pelajaran tambahan, bersifat muatan lokal yang banyak menyinggung akan pentingnya, pelestarian terumbu karang dan kehidupan biota-biota laut lainnya.     
Pernyataan lain muncul dari Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Menurutnya, persoalan kegiatan illegal fishing di perairan Desa Tambolongan adalah lagu lama yang hampir setiap saat didendangkan warga masyarakat setempat. Namun demikian, pihaknya berjanji untuk tetap melakukan koordinasi dengan aparat terkait, dalam hal ini, Camat Bontosikuyu, jajaran Polres Kepulauan Selayar, dan Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten, tandasnya. (Fadly Syarif)      

Pertumbuhan UMKM Di Kepulauan Selayar Maju Pesat Ditahun 2012


Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) usaha mikro digolongkan sebagai usaha produktif untuk orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria kepemilikan asset senilai Rp. 50 Juta atau omset Rp. 300 Juta.
Sedangkan usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, dan dilakukan oleh orang perorang/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki/dikuasai atau menjadi bagian baik langsung, maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria:  Rp. 50 juta < Asset < Rp. 500 Juta dan atau Rp. 300 Juta < Omset <  Rp. 2,5 Milyar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan & Energi  Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan,  Baso Kasim, DM, SE.
Menurutnya, jumlah UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kendati belum dapat diprediksi berapa persen (%) tingkat pertumbuhannya.
Lantaran belum terdatanya jumlah keseluruhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta Pedagang Kecil  yang terdapat di daerah ini, tandasnya kepada wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Peningkatan jumlah UMKM di daerah ini, turut diaminkan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Rustam Noor, SH.
Dikatakannya, peningkatan UMKM didasarkan pada indikator mulai banyaknya pengusahan UMKM yang pada awal tahun 2012 telah meningkat menjadi pengusaha UKM.
Pada saat bersamaan, lapangan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar terbuka lebar untuk para pengangguran. Sehingga dengan sendirinya, angka pengangguran dan kemiskinan di daerah berjuluk Bumi Tanadoang ini, perlahan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, cetus Rustam kepada wartawan yang menyambanginya, hari Kamis, (19/1) siang. (Laporan : fadly syarif)     

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger