Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Kamis, 08 Maret 2012

Penilaian Lomba Penataan Wilayah Nobatkan Kecamatan Buki Raih Predikat Kecamatan Terbaik


Lomba penataan wilayah tingkat kecamatan Se Kabupaten Kepulauan Selayar yang digelar dalam rangka menyambut dan memeriahkan pelaksanaan penilaian kota adipura tahun 2012  secara resmi menobatkan Kecamatan Buki menempati predikat kecamatan terbaik dari enam wilayah kecamatan daratan.
Penetapan predikat kecamatan terbaik yang berhasil diraih Kecamatan Buki diakui sekretaris camat, tak lepas dari dukungan dan peran serta dua wilayah desa berprestasi di kecamatan itu, yakni, Desa Lalang Bata dan Desa Bontolempangang. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah kesempatan berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.(*)
  

Rabu, 07 Maret 2012

Pelestarian SDA Laut Kepulauan Selayar Butuhkan Sentuhan Kebijakan Berbasis Kearifan Lokal


Kebijakan penetapan perubahan nama Kabupaten Selayar sebagai kabupaten kepulauan dengan mendasari jumlah luas wilayahnya yang dua pertiga diantaranya merupakan perairan laut yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati, bukan sebuah hal yang berlebihan.
Sebab daerah ini, terbukti memiliki kekayaan sumber daya biota laut yang melimpah dan membutuhkan sentuhan kebijakan berbasis kearifan lokal. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa jenis spesies biota laut, hasil tangkapan masyarakat, semisal lobster, dan ikan hius, jenis tutul yang ternyata  banyak menempati kawasan Dermaga Rauf Rahman Benteng, Selayar.
Salah satunya berhasil dibuktikan  melalui hasil pancingan lobster yang dilakukan Kepala Seksi Irigasi, Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Ramli ST, bertempat, di bibir dermaga Rauf Rahman, belum lama ini.
Tak hanya lobster yang berhasil dipancingnya, dia bahkan mengaku sempat mendapat se ekor anak ikan hiu, jenis tutul berukuran sekira 30 centi meter. Namun, karena ukurannya yang relatif masih sangat kecil dan dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang untuk menjadi lebih besar lagi, maka,  ikan tersebut langsung dilepaskan kembali ke habitat awalnya.
Terkait keberadaan beragam spesies biota laut yang banyak menempati bibir dermaga Rauf Rahman, Ramli berharap, pemerintah dan masyarakat pemanfaat sumber daya alam laut dapat lebih arif dan bijaksana di dalam melakukan kegiatan pelestarian kawasan laut, berikut biota-biota laut yang terdapat di dalamnya.
Kelompok masyarakat pelaku yang kerap melakukan pencarian ikan pada saat air laut sedang surut di malam hari atau yang dalam dialek Bahasa Selayar, akrab disebut pasulo ini, bisa melakukan pengambilan sumber daya ikan secara ramah lingkungan dengan tidak melakukan pembongkaran batu, atau pun karang laut yang merupakan tempat hidup dan berkembangnya ikan  atau pun, lobster.
Senada dengan hal tersbut, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, Baso Kasim DM, SE, menuturkan, pemerintah kabupaten, sudah sepatutnya melakukan pola pendekatan prefentif terhadap kelompok-kelompok masyarakat nelayan pesisir yang masih kerap dijumpai melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pola destructif fishing.
Dikatakannya, upaya menekan dampak negatif kegiatan penangkapan ikan dengan pola destructif fishing membutuhkan perhatian adanya serius dan komprehensif dari segenap pihak dan stekholder pemegang kebijakan di level atas.
Kegiatan illegal fishing membutuhkan penanganan secara khusus dan sistematis dengan tetap mengacu dan mempertimbangkan segala bentuk keterbatasan yang dimiliki masyarakat nelayan lokal Kabupaten Kepulauan Selayar, dimulai dari persoalan keterbatasan alat tangkap, sampai kepada persoalan, keterbatasan keterampilan masyarakat di dalam pengelolaan potensi serta sumber daya alam yang terdapat di sekitar mereka.
Selain itu, masyarakat juga dinilai sangat membutuhkan sentuhan bantuan pemberdayaan dari pemerintah, terkhusus dari instansi terkait dan berkompoten lainnya. Menurutnya, kegiatan illegal fishingm merupakan sebuah persoalan komprehensif dan kompleks.
Dalam kaitan itu, penanganan persoalan illegal fishing ini dinilai membutuhkan pola perencanaan yang tersusun secara sistematis, matang, terkoordinir dan terstruktur, cetus putra asal Kabupaten Bulukumba ini kepada wartawan belum lama ini. (fadly syarif)     
  
 

Selasa, 06 Maret 2012

Selayar Matangkan Persiapan Jelang Penilaian Kota Adipura


Menyambut pelaksanaan penilaian kota Adipura yang dijadwalkan akan berlangsung pada akhir bulan maret tahun 2012 mendatang, Pemerintah Kecamatan Benteng yang dinakhodai Drs. Syafruddin, MH bersama segenap jajarannya kembali disibukkan dengan agenda evaluasi pembenahan dan penataan kebersihan kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
            Hal tersebut terungkap dari pertemuan lintas koordinasi antara pemerintah kecamatan Benteng dengan instansi tekhnis Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar hari Selasa, (6/3) siang.
            Pertemuan yang dihadiri Lurah Benteng Selatan, Patta Bau, S.Sos, Sekretaris Lurah Benteng Utara, Syamsul Amir, Stp dan Lurah Benteng, Andi Asling, S.Sos ini terungkap penyebutan sejumlah nama lokasi yang akan menjadi sasaran penataan dalam rangka menyambut dan menyukseskan penilaian kota adipura tahun 2012.
Disamping pertemuan ini juga, sengaja digelar untuk menentukan batas wilayah pemerintahan masing-masing kelurahan, serta penentuan titik rawan yang dinilai penting untuk mendapatkan perhatian pembenahan. 
            Dalam petemuan lintas koordinasi ini, terungkap adanya rencana pelibatan masyarakat dalam kegiatan kerja bakti massal yang dijadwalkan akan berlangsung sampai dengan akhir bulan maret tersebut, termasuk rencana pembenahan pintu gapura dan batas masing-masing wilayah kelurahan yang sementara masih dalam tahap pengusulan ke meja bupati.
            Pernyataan ini disampaikan Lurah Benteng, Andi Asling, S. Sos yang sekaligus merupakan promotor utama dalam kegiatan pengusulan rencana pembangunan pintu gapura dan batas wilayah kelurahan di dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Benteng ini.
            Sejauh ini, Pemerintah Kelurahan Benteng  telah menggalakkan kegiatan sosialisasi penilaian adipura  melalui masjid-masjid yang berada di dalam wilayah kepemimpinannya yang salah satu sasaran akhirnya adalah untuk menciptakan hadirnya kehidupan masyarakat yang sadar, akan arti pentingnya, kebersihan, kelestarian, dan keindahan lokasi pemukiman.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Odding Karim, MH mengakui, sejauh ini pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan dalam rangka menghadapi kegiatan penilaian adipura di daerah kerjanya.
Sedikitnya lima unit armada mobil pengangkut sampah telah disiapkan Dinas Kebersihan & Pertamanan untuk memback up maksimalisasi pengangkutan sampah di dalam areal kota Benteng dan sekitarnya.
Selain, pihaknya juga telah menyediakan sepuluh unit armada motor sampah yang salah satu diantaranya merupakan bantuan Bank Sulsel Cabang Kepulauan Selayar.
Persiapan lain, turut dilakukan bidang pengelolaan & pembuangan akhir sampah Dinas Kebersihan & Pertamanan melalui ketersediaan fasilitas eskavator, mobil tinja, dan satu unit armada mobil wc berjalan.
Kesiapan Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar ini turut diaminkan Kepala Bidang pengelolaan & pembuangan akhir,  Drs.Bahtiar Dg. Pattale kepada wartawan di sela-sela pertemuan lintas koordinasi yang terpusat di ruang kerja Kepala Dinas Kebersihan & Pertamanan.(fadly syarif)   

Bercermin Pada Konsistensi Drs. H. Tasman Dalam Meningkatkan Kualitas Siswa SMANSA Benteng

Peningkatan sumber  daya manusia (SDM,red) melalui dukungan ketersediaan infrastruktur dasar ruang kelas belajar bersifat refresentatif menjadi sebuah hal  yang tak lagi dapat terelakkan di tengah meningkatnya alokasi anggaran pembangunan dunia kependidikan yang terus menerus digelontorkan pemerintah Indonesia pada setiap tahun anggarannya.
Terkhusus, dalam rangka menyukseskan keberlangsungan program wajib belajar sembilan tahun dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana yang di gariskan oleh UUD 1945.
Hal inilah yang selanjutnya, mengilhami dan menjadi dorongan kuat bagi  jajaran dewan guru di lingkungan SMA Negeri 1 Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera melakukan proses perampungan terhadap pembangunan empat unit ruang kelas belajar baru (RKB, red) seluas 8 x 36 meter.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Benteng, Drs. H. Tasman kepada wartawan mengungkapkan, “biaya pembangunan empat unit ruang kelas belajar baru di lingkungan sekolah yang dipimpinnya saat ini berasal dari lokasi anggaran dana bantuan sosial (BANSOS, red) senilai kurang lebih empat ratus delapan puluh juta rupiah.
Dia mengisyaratkan, perampungan pembangunan empat unit ruang kelas belajar tambahan di lingkungan SMA Negeri 1 Benteng ini dengan sendirinya telah menggenapkan total jumlah ruang kelas belajar di sekolah yang dimpinnya menjadi dua puluh unit.
            Ke empat ruang kelas belajar baru ini diharapkan mampu untuk menampung seratus enam puluh orang pendaftar siswa baru, untuk selanjutnya masing-masing ruangan akan diisi dengan empat puluh orang siswa.
            Bila pun pendaftar calon siswa baru mengalami pengurangan dari yang ditargetkan, maka ke empat ruang kelas belajar baru ini diharapkan, paling tidak akan mampu menampung seratus dua puluh orang siswa baru dengan estimasi pembagian terendah, masing-masing ruang kelas akan diisi melalui penempatan tiga puluh dua orang siswa.
            Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pendaftar calon siswa baru di lingkungan SMANSA Benteng, pihaknya berharap, agar pada tahun 2013 mendatang, pemerintah pusat dapat  kembali menggolontorkan alokasi biaya pembangunan ruang kelas belajar baru untuk sekolah menengah atas, di wilayah Provinsi Sulawesi-Selatan pada umumnya, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada khususnya.
            Hal itu didasarkannya pada pertimbangan, kebutuhan penambahan empat bangunan ruang kelas belajar baru untuk  bisa menampung siswa kelas satu setiap tahunnya. Terlebih lagi, ruang kelas belajar yang tersedia saat ini hanya mampu menyerap dua puluh kelompok rombongan belajar. Sementara, kelompok belajar yang ada total keseluruhannya mencapai dua puluh empat rombongan belajar.
            Upaya penambahan bangunan empat unit ruang kelas belajar baru pada tahun 2013 mendatang, diharapkan akan mampu menciptakan kualitas proses belajar mengajar yang lebih efisien dan tepat sasaran, tanpa harus menimbulkan gangguan yang berarti bagi keberlansungan proses PBM pada ruang kelas belajar lain, tandas putra kelahiran Kabupaten Bulukumba ini.(fadly syarif)
  

Satpol PP Kepulauan Selayar Siap Maksimalkan Penegakan Peraturan Daerah


Mengawali tahun 2012, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kepulauan Selayar, kembali menciptakan serangkaian langkah terobosan untuk menunjang maksimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam mengawal langkah penegakan peraturan daerah.
Salah satu langkah terobosan tersebut, dituangkan dalam bentuk kegiatan penerimaan dan recruitmen terhadap 70 orang tenaga polisi pamong praja baru.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Ar. Krg. Gassing kepada wartawan mengungkapkan, “keberadaan tenaga polisi pamong praja baru  di lingkungan Satpol PP Kabupaten Kepulauan Selayar ini, diharapkan mampu memberi kontribusi bernilai plus, terutama dalam pelaksanaan fungsi dan tugas pokok aparat satuan polisi pamong praja di lapangan”.
Kedepannya, aparat satuan polisi pamong praja Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan dapat lebih maksimal di dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya terhadap segala bentuk tindak pelanggaran ketentuan peraturan daerah. 
Salah satu contohnya, yakni peningkatan pengawasan terhadap kegiatan pengolahan kayu tak berizin yang akhir-akhir ini kembali marak terjadi. Disamping, masih  santernya issu seputar kegiatan illegal fishing baik, pengeboman, pembiusan ikan, maupun kegiatan pengangkatan dan pengolahan karang laut, sejenis bambu laut, dan karang merah yang diduga masih kerap terulang di beberapa titik perairan di dalam wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, tandas Krg. Gassing.
Terkait upaya peningkatan kinerja aparat satuan polisi pamong praja di daerah ini, Ar. Krg. Gassing tidak henti-hentinya meminta bantuan partipasi dan peran serta masyarakat luas untuk sedini mungkin menyampaikan dan melaporkan indikasi terjadinya tindak pelanggaran peraturan daerah dengan sesegera mungkin melayangkan pengaduan secara langsung dan terbuka ke sentra pengaduan masyarakat yang terpusat di kantor satuan polisi pamong praja di ruas jalan Jenderal Ahmad Yani, Benteng Selayar. (fadly syarif)  
 
   

Minggu, 04 Maret 2012

Pemkab Kepulauan Selayar & Kampus Unhas Tandatangani MoU Pengelolaan Sumberdaya Kelautan


Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, menggaet Universitas Hasanuddin (Unhas, red) Makassar untuk terlibat dalam pengkajian, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya laut dan perikanan di pulau-pulau kecil dan Pulau Takabonerate.
Nota kesepahaman (MoU) pelaksanaan kerja sama pekerjaan tersebut ditandatangani di Kampus Unhas  Makassar, Rabu (29/2), antara Rektor Unhas Prof Dr Idrus A Paturusi dan Bupati Kepulauan Selayar Drs. H. Syahrir Wahab, MM, disaksikan pejabat kedua pihak.
Pada kesempatan yang sama, Unhas juga menandatangani nota kesepahaman dengan Coral Triangle Center (CTC) yang berkedudukan di Sanur Bali, diwakili Riry Jauhari, MSc, sebagai mitra dalam pelaksanaan pengkajian sumberdaya kelautan dan perikanan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kerjasama yang berlangsung tiga tahun dan dapat diperpanjang atau dihentikan atas kesepakatan kedua pihak itu, mencakup pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta pengembangan pulau-pulau kecil untuk kepentingan pendidikan, ekonomi, wisata di Pulau Takabonerate. Termasuk juga di dalamnya adalah kegiatan desiminasi, sosialisasi dan advokasi.
Unhas akan melaksanakan kerja sama ini di lapangan dengan ujung tombak Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Unhas. Sementara kerja sama dengan CTC dititikberatkan pada hubungan kerja profesional yang menguntungkan para pihak dalam pelaksanaan kerja sama ini.
Oleh sebab itu dengan Unhas, CTC akan berupaya mewujudkan konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan, melaksanakan pendidikan dan pelatihan, pengelolaan wilayah, kemitraan dan pengabdian pada masyarakat, serta melaksanakan studi kasus tentang konservasi laut.
Rektor Unhas Idrus A Paturusi menyambut baik kerja sama ini, karena Unhas memiliki sumber daya manusia yang dapat bermitra dengan Pemkab Kepulauan Selayar. "Ini merupakan satu kesempatan baik, apalagi ada satu pulau kosong yang dapat digunakan untuk mengembangkan sektor peternakan sapi, kata Idrus Paturusi.
Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar Syahrir Wahab mengatakan, wilayah yang dipimpinnya memiliki 130 pulau, 29 pulau di antaranya pulau berpenduduk. Di Kepulauan Takabonerate sendiri terdapat 27 pulau, baru tujuh pulau di antaranya yang sudah berpenghuni. "sedang luas daratan Kabupaten Kepulauan Selayar sendiri mencapai, 1.357,03 km persegi dan laut seluas 9.146,66 km persegi," ujar bupati jebolan Fakultas Sosial Politik Unhas tersebut.
Menurut dia, Selat Selayar termasuk celah yang sangat padat dilalui kapal, setelah Selat Malaka. Perairan bagian timur berbatasan dengan laut dalam. Tempat migrasinya berbagai jenis ikan yang sangat potensial bagi pemenuhan kebutuhan cadangan ikan secara nasional maupun global.
Kabupaten Kepulauan Selayar, lanjut Bupati, juga merupakan salah satu titik dari segitiga terumbu karang dunia. Segitiga terumbu karang ini merupakan sebuah istilah yang digunakan dengan mengacu pada segitiga perairan laut tropik dari Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Salomon, dan Timor Leste. Di wilayah segitiga terumbu karang ini kata Syahrir, hidup sedikitnya 500 jenis species ikan.(*)

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger