Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Jumat, 09 Maret 2012

Menjejal Sejarah Penamaan Kota Pahlawan Dari Dusun Cinimabela Sampai Dusun Appabatu


Slogan kota sejarah dan pahlawan yang diabadikan masyarakat Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar pada pintu gerbang ibukota kecamatannya, ternyata bukanlah sekedar simbol tanpa dasar sejarah sama sekali.
Terbukti, di Dusun Cinimabela masih ditemui keberadaan pondasi ex bangunan markas penjajah Jepang, sebelum penjajah Belanda kembali datang ke Kabupaten Kepulauan Selayar dan meluluh lantakkan benteng pertahanan milik penjajah Nippong atau Jepang.
Sementara itu, jauh di dalam semak belukar yang membungkus salah satu areal lahan pertanian di daerah tersebut  juga ditemukan sebuah sumur tua berlantai bebatuan. Oleh warga masyarakat setempat, sumur tua yang diyakini merupakan peninggalan pemerintah Jepang ini kemudian diberi nama Buhung Bakkara.
Sayang sekali, karena tak sedikitpun cerita yang berhasil didapatkan terkait dengan asal mula penamaan Buhung Bakkara ini. Pasalnya, tak ada lagi orang tua atau tokoh masyarakat yang bisa bercerita banyak tentang sejarah masa lalu di bekas wilayah kekuasaan Opu Bonea, termasuk mengenai asal-usul penamaan Buhung Bakkara.
Meninggalkan Dusun Cinimabela, penelusuran kembali berlanjut ke Dusun Appabatu yang merupakan pintu gerbang utama menuju desa-desa lain di sepanjang bagian timur wilayah Kecamatan Bontomanai.
Di dusun ini, terdapat sedikitnya dua buah sumur dan sebuah bak penampungan air yang mulai diselimuti rerumputan. Diantara kedua sumur tua di lokasi itu, salah satu diantaranya merupakan sumur tua peninggalan Jepang  yang masih lengkap dengan bak mandinya.
Salah seorang warga di dusun tersebut menuturkan, “Dulunya, sumur tua ini tak lebih dari sebuah sumur batu. Dan baru pada era tahun 1970-an, sumur yang berjarak sekira seratus meter dari arah pintu Dusun Appabatu tersebut, ditingkatkan statusnya menjadi sebuah sumur semen berdinding.
Sementara, tak jauh dari lokasi sumur ikut dibangun sebuah mck yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci masyarakat sekitar. Kendati belakangan, kedua sumur yang berhadapan dengan areal tambak ini  tak lagi dimanfaatkan masyarakat dengan alas an airnya  yang asin.
Sampai akhirnya, kedua buah sumur dimaksud tinggal menjadi sebuah bangunan sejarah terbengkalai, terbungkus rerimbunan semak belukar dan hanya bisa diam membisu menyaksikan kendaraan hilir mudik di sekitarnya, tanpa sedikitpun meninggalkan serpihan catatan sejarah untuk generasi Bumi Tanadoang.(*)               

Benda Cagar Budaya, Saksi Bisu Keberadaan Kerajaan Kecil Di Selayar


Dusun Cinimababela, Desa Parak, Kecamatan Bontomanai banyak disebut sebagai salah satu basis kekuasan Pemerintah Jepang.. Setelah sebelumnya, mereka pernah tinggal mendiami Dusun Appabatu, lokasi pertama kali penjajah Nippong  membangun markas pertahanan yang oleh masyarakat lokal Kabupaten Kepulauan Selayar diistilahkan dengan bangunan Bangsal.
Selain merupakan basis pertahanan Jepang, Dusun Cinimabela juga dikenal sebagai salah satu daerah kekuasaan Opu  Ri Bonea yang kala itu memimpin kerajaan Opu Bonea. Pengungkapan fakta ini dibuktikan dengan keberadaan dua buah benda cagar budaya peninggalan Opu Bongko, wanita berusia sekira ratusan tahun yang tak lain adalah sepupu satu kali Opu Bonea.
 Pada zaman kerajaan, kedua benda yang kerap diistilahkan dengan pa'pejaang ini kerap  digunakan sebagai wadah pembuangan ludah oleh keluarga raja atau pun keturunanya.  Satu hal  yang pasti, bahwa pa’pejaang seperti ini dulunya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berasal dari kalangan keluarga raja atau  bangsawan yang pada era tersebut banyak diistiah dengan Gaukang.
Pa’pejaang ini dijumpai di rumah mantan Kepala Dusun Cinimabela, Mappanai Dg, Matarang (75 thn).  Pria berusia paruh bayah berambut uban inu mengaku mulai memangku jabatan kepala Dusun sejak tahun 1972-1974 silam.
 Di rumah mantan kepala dusun Cinimabela periode 1998-2001 ini, didapati pula sebuah senjata jenis tombak kerajaan yang oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar kerap diistilahkan dengan poke.
Lebih jauh, dari atas rumah berukuran 10 x 15 ini pula, ditemui keberadaan wadah penyimpanan beras zaman ke opuang yang kerap diistilahkan dengan Tarakang, berikut beberapa benda-benda peninggalan lain, seperti radio tua yang jenis dan bentuknya sudah sangat langka atau bahkan tidak lagi dapat ditemui beredar secara umum di tengah-tengah masyarakat di wilayah ini.
Benda cagar budaya lain yang ikut ditemui di rumah sang kadus diantaranya, ranjang atau tempat tidur besi, dan mesin ketik manual peninggalan  zaman penjajahan. Sementara, di rumah tetangganya juga berhasil ditemui keberadaan tiga radio tua tua berbungkus debu.(fadly syarif)

Kamis, 08 Maret 2012

Penilaian Lomba Penataan Wilayah Nobatkan Kecamatan Buki Raih Predikat Kecamatan Terbaik


Lomba penataan wilayah tingkat kecamatan Se Kabupaten Kepulauan Selayar yang digelar dalam rangka menyambut dan memeriahkan pelaksanaan penilaian kota adipura tahun 2012  secara resmi menobatkan Kecamatan Buki menempati predikat kecamatan terbaik dari enam wilayah kecamatan daratan.
Penetapan predikat kecamatan terbaik yang berhasil diraih Kecamatan Buki diakui sekretaris camat, tak lepas dari dukungan dan peran serta dua wilayah desa berprestasi di kecamatan itu, yakni, Desa Lalang Bata dan Desa Bontolempangang. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah kesempatan berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.(*)
  

Rabu, 07 Maret 2012

Pelestarian SDA Laut Kepulauan Selayar Butuhkan Sentuhan Kebijakan Berbasis Kearifan Lokal


Kebijakan penetapan perubahan nama Kabupaten Selayar sebagai kabupaten kepulauan dengan mendasari jumlah luas wilayahnya yang dua pertiga diantaranya merupakan perairan laut yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati, bukan sebuah hal yang berlebihan.
Sebab daerah ini, terbukti memiliki kekayaan sumber daya biota laut yang melimpah dan membutuhkan sentuhan kebijakan berbasis kearifan lokal. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa jenis spesies biota laut, hasil tangkapan masyarakat, semisal lobster, dan ikan hius, jenis tutul yang ternyata  banyak menempati kawasan Dermaga Rauf Rahman Benteng, Selayar.
Salah satunya berhasil dibuktikan  melalui hasil pancingan lobster yang dilakukan Kepala Seksi Irigasi, Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Ramli ST, bertempat, di bibir dermaga Rauf Rahman, belum lama ini.
Tak hanya lobster yang berhasil dipancingnya, dia bahkan mengaku sempat mendapat se ekor anak ikan hiu, jenis tutul berukuran sekira 30 centi meter. Namun, karena ukurannya yang relatif masih sangat kecil dan dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang untuk menjadi lebih besar lagi, maka,  ikan tersebut langsung dilepaskan kembali ke habitat awalnya.
Terkait keberadaan beragam spesies biota laut yang banyak menempati bibir dermaga Rauf Rahman, Ramli berharap, pemerintah dan masyarakat pemanfaat sumber daya alam laut dapat lebih arif dan bijaksana di dalam melakukan kegiatan pelestarian kawasan laut, berikut biota-biota laut yang terdapat di dalamnya.
Kelompok masyarakat pelaku yang kerap melakukan pencarian ikan pada saat air laut sedang surut di malam hari atau yang dalam dialek Bahasa Selayar, akrab disebut pasulo ini, bisa melakukan pengambilan sumber daya ikan secara ramah lingkungan dengan tidak melakukan pembongkaran batu, atau pun karang laut yang merupakan tempat hidup dan berkembangnya ikan  atau pun, lobster.
Senada dengan hal tersbut, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, Baso Kasim DM, SE, menuturkan, pemerintah kabupaten, sudah sepatutnya melakukan pola pendekatan prefentif terhadap kelompok-kelompok masyarakat nelayan pesisir yang masih kerap dijumpai melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pola destructif fishing.
Dikatakannya, upaya menekan dampak negatif kegiatan penangkapan ikan dengan pola destructif fishing membutuhkan perhatian adanya serius dan komprehensif dari segenap pihak dan stekholder pemegang kebijakan di level atas.
Kegiatan illegal fishing membutuhkan penanganan secara khusus dan sistematis dengan tetap mengacu dan mempertimbangkan segala bentuk keterbatasan yang dimiliki masyarakat nelayan lokal Kabupaten Kepulauan Selayar, dimulai dari persoalan keterbatasan alat tangkap, sampai kepada persoalan, keterbatasan keterampilan masyarakat di dalam pengelolaan potensi serta sumber daya alam yang terdapat di sekitar mereka.
Selain itu, masyarakat juga dinilai sangat membutuhkan sentuhan bantuan pemberdayaan dari pemerintah, terkhusus dari instansi terkait dan berkompoten lainnya. Menurutnya, kegiatan illegal fishingm merupakan sebuah persoalan komprehensif dan kompleks.
Dalam kaitan itu, penanganan persoalan illegal fishing ini dinilai membutuhkan pola perencanaan yang tersusun secara sistematis, matang, terkoordinir dan terstruktur, cetus putra asal Kabupaten Bulukumba ini kepada wartawan belum lama ini. (fadly syarif)     
  
 

Selasa, 06 Maret 2012

Selayar Matangkan Persiapan Jelang Penilaian Kota Adipura


Menyambut pelaksanaan penilaian kota Adipura yang dijadwalkan akan berlangsung pada akhir bulan maret tahun 2012 mendatang, Pemerintah Kecamatan Benteng yang dinakhodai Drs. Syafruddin, MH bersama segenap jajarannya kembali disibukkan dengan agenda evaluasi pembenahan dan penataan kebersihan kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
            Hal tersebut terungkap dari pertemuan lintas koordinasi antara pemerintah kecamatan Benteng dengan instansi tekhnis Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar hari Selasa, (6/3) siang.
            Pertemuan yang dihadiri Lurah Benteng Selatan, Patta Bau, S.Sos, Sekretaris Lurah Benteng Utara, Syamsul Amir, Stp dan Lurah Benteng, Andi Asling, S.Sos ini terungkap penyebutan sejumlah nama lokasi yang akan menjadi sasaran penataan dalam rangka menyambut dan menyukseskan penilaian kota adipura tahun 2012.
Disamping pertemuan ini juga, sengaja digelar untuk menentukan batas wilayah pemerintahan masing-masing kelurahan, serta penentuan titik rawan yang dinilai penting untuk mendapatkan perhatian pembenahan. 
            Dalam petemuan lintas koordinasi ini, terungkap adanya rencana pelibatan masyarakat dalam kegiatan kerja bakti massal yang dijadwalkan akan berlangsung sampai dengan akhir bulan maret tersebut, termasuk rencana pembenahan pintu gapura dan batas masing-masing wilayah kelurahan yang sementara masih dalam tahap pengusulan ke meja bupati.
            Pernyataan ini disampaikan Lurah Benteng, Andi Asling, S. Sos yang sekaligus merupakan promotor utama dalam kegiatan pengusulan rencana pembangunan pintu gapura dan batas wilayah kelurahan di dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Benteng ini.
            Sejauh ini, Pemerintah Kelurahan Benteng  telah menggalakkan kegiatan sosialisasi penilaian adipura  melalui masjid-masjid yang berada di dalam wilayah kepemimpinannya yang salah satu sasaran akhirnya adalah untuk menciptakan hadirnya kehidupan masyarakat yang sadar, akan arti pentingnya, kebersihan, kelestarian, dan keindahan lokasi pemukiman.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Odding Karim, MH mengakui, sejauh ini pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan dalam rangka menghadapi kegiatan penilaian adipura di daerah kerjanya.
Sedikitnya lima unit armada mobil pengangkut sampah telah disiapkan Dinas Kebersihan & Pertamanan untuk memback up maksimalisasi pengangkutan sampah di dalam areal kota Benteng dan sekitarnya.
Selain, pihaknya juga telah menyediakan sepuluh unit armada motor sampah yang salah satu diantaranya merupakan bantuan Bank Sulsel Cabang Kepulauan Selayar.
Persiapan lain, turut dilakukan bidang pengelolaan & pembuangan akhir sampah Dinas Kebersihan & Pertamanan melalui ketersediaan fasilitas eskavator, mobil tinja, dan satu unit armada mobil wc berjalan.
Kesiapan Dinas Kebersihan & Pertamanan Kabupaten Kepulauan Selayar ini turut diaminkan Kepala Bidang pengelolaan & pembuangan akhir,  Drs.Bahtiar Dg. Pattale kepada wartawan di sela-sela pertemuan lintas koordinasi yang terpusat di ruang kerja Kepala Dinas Kebersihan & Pertamanan.(fadly syarif)   

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger