Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Rabu, 14 Maret 2012

Air Hujan Genangi Jalur Utama Menuju TRB & Pasar Sentral Bonea


Sampai dengan pukul 02.00  hari Selasa, (13/3) dini hari, sisa-sisa air hujan yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Selayar mulai dari Selasa pagi sampai sore hari, masih tampak menggenangi sejumlah ruas jalan di sepanjang kawasan Lingkungan Appabatu, Desa Parak, Kecamatan Bontomanai.
Genangan terparah, tampak sangat jelas mewarnai jalur utama yang menghubungkan ruas jalan Pahlawan dengan Pasar Sentral Bonea, serta kawasan  Terminal Regional Bonea, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Meski demikian, kondisi angin mulai tampak berangsur-angsur normal kembali seperti sedia kala. Kondisi gelombang laut pun terpantau ikut tenang dan tidak memperlihatkan gejala kenaikan volume gelombang.
Namun, personil jaga dari aparat satuan polisi pamong praja Kabupaten Kepulauan Selayar tetap disiagakan di sekitar  TKP terjadinya genangan banjir rob pada hari Selasa petang, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang susulan yang dikhawatirkan akan mengancam keselamatan warga masyarakat sekitar.  
Mereka tak hanya disiagakan untuk menjaga lampu-lampu taman dari gangguan tangan-tangan jahil tak bertanggung jawab menjelang digelarnya penilaian kota adipura tahun 2012 tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar.  
Puluhan aparat polisi pamong praja ini juga sengaja di stand by kan untuk menjaga tanggul penahan ombak darurat berbahan baku karung pasir yang telah mereka kerjakan pengisian dan pemasangannya sejak dari pukul 15.00-22.30 WITA.(*) 

Penemuan Slang Solar & Life Jacket Gemparkan Masyarakat Pesisir Pantai Appabatu


Penemuan slang solar warna coklat dan sobetan pelampung baju (life jacket,red) yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Dusun Appabatu, Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, hari Selasa, (13/3) petang, sejenak mengalihkan perhatian masyarakat dan jajaran pemerintah kabupaten yang tengah melakukan peninjauan lokasi,banjir rob.
Kedua  barang temuan tersebut, diduga kuat berasal dari kapal pengangkut bahan bakar minyak yang karam saat tengah melakukan pelayaran di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penemuan life jacket dan barang-barang terdampar seperti ini akan langsung disusul dengan penemuan jenazah  kiriman yang biasanya berasal dari kapal-kapal karam dari luar perairan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH kembali mengisyaratkan aparat pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa, serta pihak-pihak terkait lainnya, untuk segera mengefektifkan posko-posko bencana di wilayahnya masing-masing.
Termasuk mengefektifkan kegiatan penyisiran di sekitar perairan laut yang dianggap rawan menjadi tempat terdamparnya jenazah-jenazah kiriman dari kapal-kapal karam di sekitar perairan laut Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kegiatan penyisiran pantai diisyaratkan Saiful, terutama  kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pos SAR Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain hal tersebut, mantan kepala badan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar ini kembali mengingatkan, pentingnya persiapan peti jenazah untuk mengantisipasi jatuhnya korban kecelakaan laut, sebagai dampak cuaca buruk pada setiap musim barat, tandasnya. (*)      


Banjir Rob Rendam Puluhan Unit Pemukiman Di Kabupaten Kepulauan Selayar


Warga Dusun Appabatu, Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar mendadak dihebohkan dengan hempasan badai gelombang pasang yang berlangsung sangat singkat dan mengakibatkan terendamnya puluhan unit pemukiman warga masyarakat.
Peristiwa ini bermula dari naiknya volume air laut  yang mencapai ketinggian tiga sampai empat meter. Setelah sebelumnya, badai gelombang pasang juga sempat merubuhkan bangunan tanggul di belakang rumah warga.
Ketinggian air laut hari Selasa, (13/3) petang ini, bahkan sempat menerobos tanggul dan dinding penahan angin barat yang terbuat dari bahan baku daun kelapa. Tak hanya itu, badai gelombang pasang juga ikut berdampak mengakibatkan tumbangnya tanaman pohon kelapa milik warga di sekitar TKP.
Hasil analisa sementara menyebutkan, peristiwa tumbangnya pohon kelapa ini diduga diakibatkan oleh dampak abrasi yang dari waktu ke waktu tampak semakin terkikis oleh hempasan air laut.
Tak hanya merendam pemukiman warga, gelombang pasang yang disertai dengan badai angin topan ini juga sempat mengakibatkan rusaknya atap rumah dua orang penduduk di sekitar tempat kejadian peristiwa.
Kejadian yang berlangsung sekira pukul 16.30 Wita tersebut, kontan menyita perhatian penduduk dan para pengendara kendaraan bermotor yang melintasi  ruas jalan itu. Akibatnya, arus lalu lintas jalan pun sempat mengalami perlambatan selama beberapa menit.
Terlebih lagi, setelah pejabat kabupaten yang dimpin langsung Wakil  Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH, tiba di lokasi kejadian dan melihat secara langsung kondisi warga masyarakat di sekitar TKP.
Tampak mendampingi wakil bupati hari itu masing-masing, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, H. Edy Sujarman, S.Pd didampingi sekretaris BPBD, Nastura, S.Ag  bersama segenap jajaran personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah.   
Bersama rombongan wakil bupati, tampak hadir pula, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, AR. Krg. Magassing, SH. MH, didampingi Kanit Dalmas Satpol PP, Arung Gauk, SE dan jajarannya.
Di tengah keramaian masyarakat, juga ikut hadir  Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang diwakili Sekretaris Dinas PU, Syahruddin Saud, SE bersama Kepala Bidang Binamarga H. Amirullah yang didampingi  Kepala Seksi Irigasi, Muh. Ramli, ST, bersama staf.
Kehadiran tim pemerintah kabupaten juga turut dilengkapi dengan kehadiran jajaran Dinas Perhubungan, Komunikasi, & Informasi bersama jajaran personil Badan SAR Nasional Pos SAR Kabupaten Kepulauan Selayar.
Terkait musibah ini, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH, langsung memimpin pertemuan koordinasi lintas SKPD yang  kegiatannya dipusatkan di sekitar tempat kejadian peristiwa.
Dalam kesempatan pertemuan darurat tersebut disimpulkan, perlunya diadakan penanganan dan antisipasi darurat terhadap kemungkinan akan masih naiknya volume gelombang pasang air laut yang dikhawatirkan bakal mengancam keselamatan jiwa penduduk.
Salah satunya, melalui pemasangan tanggul penahan ombak darurat berupa tiga ratus buah karung pasir,  bantuan Balai Pompengan Makassar, dengan mengerahkan sedikitnya enam puluh orang personil satuan polisi pamong praja, dibantu warga masyarakat setempat.
Guna mengantisipasi kemungkinan masih akan terjadinya ombak susulan, Saiful mengamanahkan pihak-pihak terkait untuk dapat ikut meramaikan keberadaan posko aparat satuan polisi pamong praja yang telah lebih awal dipasang di bawah pintu gerbang Appabatu.
Dia meminta pihak-pihak terkait, dapat segera melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan dini terhadap warga masyarakat di sekitar TKP guna menjaga kemungkinan berulangnya kembali hantaman badai gelombang pasang dengan kekuatan yang jauh lebih besar dan dahsyat dari sebelumnya.
Sampai berita ini diturunkan, aparat satuan polisi pamong praja dibantu masyarakat dan personil Badan Sar Nasional, Pos SAR Selayar tampak mulai disibukkan dengan pengisian karung-karung pasir yang selanjutnya akan dipasang sebagai tanggul penahan ombak darurat.(*)





Senin, 12 Maret 2012

Issu Kenaikan BBM Lahirkan Kontroversi Aparatur Negara Dituding Sibuk Memperkaya Diri


Rencana pemaksaan kenaikan harga bahan bakar minyak bukan solusi, malah sebaliknya akan berbuntut menimbulkan malapetaka yang sekaligus dinilai bakal memperlihatkan kegagalan para pemimpin negeri ini.
Pasalnya, kenaikan harga BBM dipastikan akan berpengaruh signifikan terhadap merangkak naiknya, harga  bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran, utamanya untuk konsumsumsi makanan bergizi. Selain itu, masyarakat juga sangat menyayangkan semakin mahalnya biaya pendidikan.
Lebih jauh, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak juga telah ikut berbias pada mulai melejitnya harga ikan yang naik dua kali lipat dari harga normal, disusul dengan terjadinya kenaikan harga ayam di pasaran.
Salah seorang ibu rumah tangga yang sempat disambangi wartawan pada salah satu lokasi pasar tradisional di Sulawesi-Selatan menyebutkan, pasca dihembuskannya, issu kenaikan harga BBM tinggal, harga tempe yang tetap stabil dan sama sekali tidak mengalami kenaikan.
Menanggapi keresahan ini, salah seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta asal kota Makassar menyampaikan, seharusnya  masyarakat sadar dan menjadikan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak sebagai motivasi untuk terus berusaha mencari pekerjaan.
Dia berharap, masyarakat tidak terlalu banyak bicara. Sebab, pemerintah tidak mungkin akan bisa dan mampu  melihat kondisi kehidupan semua lapisan warga masyarakat, yakin saja, cetusnya.
Sebagai solusinya, pemerintah diharapkan bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk mengurangi pertambahan jumlah penduduk miskin  yang dimungkinkan timbul dan diakibatkan oleh terjadinya kenaikan harga barang dan bahan bakar minyak melalui penerapan rumus : motivasi-usaha-dapat kerja-gaji/upah(uang) untuk keperluan pembelian barang.
            Di sisi lain, pemerintah dituntut untuk memikirkan seluruh golongan masyarakat. Utamanya, rakyat miskin dan rakyat yang akan segera jatuh miskin karena kehidupannya dimatikan dengan berbagai kenaikan harga yang justeru dirancang oleh pemerintah. Padahal, pemerintah seharusnya menjadi pengayom perekonomian rakyat.
Pertanyaannya kemudian,  masih adakah, aparatur negara yang memikirkan rakyat, atau malah sebaliknya, mereka semua hanya sibuk memperkaya diri ?? (*)

Kebijakan Konversi Minyak Tanah Ke Gas Pembawa Malapetaka Bagi Rakyat


Harapan besar pemerintah pusat, agar Indonesia dapat segera melakukan penghematan subsisdi BBM sebesar Rp. 27 trilyun pertahun melalui penerapan program konversi minyak tanah ke gas, tidaklah seindah kenyataan yang terjadi di lapangan.
Sebagai buktinya, rakyat negeri ini nyaris dibuat trauma oleh peristiwa ledakan ratusan unit kompor gas yang dibagi-bagikan pemerintah kepada masyarakat dalam rangkaian program konversi minyak tanah ke gas.
Dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir,  tak kurang dari puluhan nyawa dan ratusan unit rumah warga di sejumlah daerah di Indonesia, ludes terlalap si jago merah yang dipicu oleh ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg, tak terkecuali yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Fakta lain mengungkapkan, dari sekian banyak kompor gas yang disalurkan pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota, tak sedikit diantaranya yang diterima dalam kondisi rusak dan tidak dapat dimanfaatkan sama sekali.
Akibatnya, kompor-kompor tersebut harus tinggal menghuni ruang kantor kelurahan dan desa yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah kabupaten di dalam mendistribusikan kompor-kompor bantuan ini di level kelurahan dan desa, pada sebelas wilayah kecamatan daratan dan kepulauan.
Selain juga perlu digaris bawahi, bahwa trauma berkepanjangan yang dirasakan masyarakat sebagai bias dari peristiwa ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg bantuan pemerintah pusat ini telah berbuntut membuat sebahagian kompor gas yang diterima warga hanya tinggal menjadi bahan pajangan di beberapa rumah penduduk di daerah setempat.
Kondisi seperti ini, salah satunya berhasil dijumpai dari dalam ruangan sebuah dapur milik salah seorang warga Desa Jinato, Kecamatan Takabonerate yang membiarkan kompor gasnya tinggal menjadi besi karatan bersama setumpuk barang-barang rongsokan lain di dalam sebuah wadah baskom hitam.
Sementara itu, bagian tengah slang berwarna hitam yang menghubungkan kompor dengan tabung gas mulai tampak dibalut dengan menggunakan latbang. Tindakan ini diduga sengaja dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran slang yang dapat memicu ledakan gas, saat kompor dinyalakan.
Hingga  pada akhirnya, kompor tersebut harus tinggal menjadi barang rongsokan tak berguna dan sama sekali tidak memiliki nilai rupiah lagi. Sebab, dijual kepada pedagang penampung besi tua pun, beratnya sudah pasti tak mencukupi satu kilo gram.
Ironisnya lagi, dalam beberapa terakhir tabung gas elpiji ukuran 3 kg mendadak hilang di pasaran, tanpa terkecuali di tingkat agen dan pedagang pengecer di Kabupaten Kepulauan Selayar dan sejumlah kabupaten tetangganya. 
Berangkat dari fenomena ini, maka  dapat simpulkan, bahwa pemerintah pusat hampir tak pernah bisa memberikan solusi terhadap persoalan yang tengah dihadapi oleh rakyat negeri ini.
Bahkan, gerakan kampanye menghemat subsidi BBM melalui penerapan program konversi minyak tanah ke gas yang disampaikan langsung presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dinilai sejumlah kalangan, belumlah tepat sasaran dan bukan sebuah jalan keluar bagi rakyat Indonesia.(*)

PT. PLN Ranting Kepulauan Selayar Dibawah Nakhoda A. Muh. Idris Limpo


PLN Ranting Kabupaten Kepulauan Selayar diposisikan pada kondisi dilematis, disebabkan karena wilayah kerjanya dikelilingi oleh tanaman pohon kelapa yang merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi para petani kopra, dan tidak jarang pula dijadikan sebagai mahar perkawinan ana-anak mereka.
Sementara pada satu sisi berbeda, kabel jaringan PLN rata-rata terdiri atas kabel telanjang yang sangat rentang terhadap pemadaman tiba-tiba akibat tertimpa pelepah daun kelapa ataupun buah kelapa yang jatuh tepat mengenai jaringan kabel PLN.
Kondisi ini kian diperparah, oleh design sistim kelistrikan PLN Kabupaten Kepulauan Selayar yang masih berada di bawah standar rata-rata yakni, 40 persen.
Kendati demikian, Kepala PLN Ranting Kabupaten Kepulauan Selayar, A. Muh. Idris Limpo mengakui, saat ini mulai banyak terjadi perubahan di lingkungan wilayah kerjanya.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan pertemuan yang digelar di kantor PLN pusat, maupun di kantor PLN wilayah Sulsel, PLN Ranting Kabupaten Kepulauan Selayar sempat beberapa kali menjadi topik perbincangan dan sekaligus mendapat perhatian skala prioritas dari kantor pusat, ataupun kantor wilayah.
Satu hal yang tak dapat dipungkiri, bila hal tersebut,  tak terlepas dari perjuangan panjang sosok Muh. Idris Limpo dalam kapabilitasnya sebagai Kepala PLN Ranting Kepulauan Selayar yang berstatus putra daerah asli.
Tak heran, jika sosok kepala PLN yang satu ini memiliki komitmen kuat untuk terus berusaha mengembangkan Kabupaten Kepulauan Selayar, terutama dari sisi pembangunan kelistrikan, sebagai urat nadi perusahaan industri. Kebesaran tekad ini diakui Idris, sebagai bentuk perwujudan konsistensinya terhadap keberlangsungan roda pembangunan di daerah kelahirannya. (*)

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger