Pulau Jinato merupakan salah satu dari sembilan gugusan pulau berpenduduk yang secara administratif berada di bawah pemerintahan Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Pulau ini dihuni oleh kurang lebih 284 kepala keluarga yang terdiri atas 241 orang penduduk laki-laki dan 43 orang penduduk wanita. Secara keseluruhan penduduk tersebut tinggal mendiami 38 unit rumah permanen, dan 30 unit rumah semi permanen.
Bahkan, sampai saat ini masih terdapat sebahagian warga lain yang harus tetap tinggal mendiami 152 unit rumah non permanen. Meski dari segi ekonomi, kehidupan masyarakat di daerah ini rata-rata terlihat telah lebih mapan.
Dimana hal tersebut, dapat dibuktikan dari deretan ratusan unit perahu jollor di sepanjang pesisir pantai Desa Jinato yang sehari-harinya menjadi motor penggerak roda perekonomian masyarakat nelayan pesisir setempat.
Laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Jinato juga sangat jelas terlihat dari keberadaan 21 unit kios, berikut, 2 unit warung, dan satu unit pasar desa sebagai pusat transaksi ekonomi terbesar di tingkat desa.
Kendati sebelumnya, Pulau Jinato tak lebih dari sekedar gugusan pulau kosong tak berpenghuni yang oleh masyarakat selanjutnya disulap menjadi kawasan pembibitan pohon kelapa dengan memberdayakan lahan seluas 27 Ha.
Bersamaan dengan kian padatnya jumlah penduduk di desa itu, masyarakat pun mulai bangkit mengembangkan pulau Jinato sebagai basis pengembangan wilayah peternakan 342 ekor ayam kampung, dan 220 ekor bebek.
Hingga akhirnya, Pulau Jinato mengalami perkembangan yang kian pesat sebagai kawasan pengembangan peternakan 7 ekor kambing dan 7 ekor sapi bali bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Sehingga dengan demikian, sempurnalah sudah keberadaan Pulau Jinato sebagai pusat pengembangan roda perekonomian masyarakat pesisir, terutama setelah mulai berkembangnya program keramba apung tancap dan industri pembuatan perahu tradisional yang dalam perkembangannya mulai banyak dilirik oleh pemesan dari luar Desa Jinato, tanpa terkecuali oleh Gubernur Sulsel, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH.
Usai membuka kegiatan Takabonerate Island Expedition III, Syahrul meminta kalangan pers untuk dapat memaksimalkan promosi Pulau Jinato sebagai kawasan industri pembuatan perahu di Sulawesi-Selatan.
Penegasan itu disampaikannya, setelah mendengar informasi warga masyarakat setempat tentang harga pesanan perahu buatan Pulau Jinato yang nilainya berkisar antara Rp. 40 juta sampai Rp. 60 juta persatu pesanan.
Tolong abadikan gambar perahu buatan masyarakat Pulau Jinato dan tulis bahwa Jinato tak hanya dikenal dengan Taman Laut Nasional Takaboneratenya. Akan tetapi, Jinato juga merupakan kawasan industri pembuatan perahu, cetusnya sesaat sebelum bertolak meninggalkan Pulau Jinato dengan menggunakan helikopter. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar