§ Sebuah Renungan Jelang Tahun 2012
Pergantian tahun 2011, ke tahun 2012 tinggal menghitung jam dan menit saja. Namun sayang, persoalan kelangkaan bahan bakar minyak yang selama ini melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, seakan tak kunjung terselesaikan.
Terlebih lagi, setelah pada awal Desember 2011, kapal pengangkut bahan bakar minyak, bernama KLM. Sinar Bahagia, dikabarkan tenggelam, di perairan Bone Kebo, Kabupaten Bulukumba, saat akan melakukan perjalanan menuju Dermaga Rauf Rahman, Benteng dengan mengangkut jatah 30 ton BBM untuk rakyat Kabupaten Kepulauan Selayar.
Peristiwa yang tak jauh berbeda, kembali terulang pada hari Jumat, 30 Desember 2011. Menyusul, terbakar dan meledaknya kapal pengangkut bahan bakar minyak bernama KLM. FajarMentari.
Kapal bernomor lambung 30 GT yang dikemudikan Ambo Seng alias Antri tersebut, sedianya akan berangkat menuju Dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar dengan membawa jatah 25 ton BBM untuk keperluan masyarakat di daerah penghasil jeruk manis itu.
Sebagai dampaknya, masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar kembali diresahkan oleh persoalan kelangkaan dan mahalnya harga bahan bakar minyak di tingkat pedagang pengecer yang mencapai Rp. 10.000,- perbotol.
Bahkan dari pantauan wartawan di lapangan hari Sabtu, (31/12) siang, sejumlah pedagang pengecer BBM botolan di daerah ini terpantau mulai menyingkirkan stand penjualan bensin botolan milik mereka ke belakang rumah. Sebagaimana kondisi yang terlihat di ruas jalan Krg. Bonto, Benteng Selayar.
Pada tahun yang sama, masyarakat petani lokal Kabupaten Kepulauan Selayar tampak masih harus diperhadapkan pada persoalan mosi tidak percaya kepada pemerintah kabupaten yang dinilai sangat lamban dalam memecahkan masalah jatuhnya harga vanili di pasaran.
Hal serupa dirasakan masyarakat petani coklat di sejumlah wilayah di daerah ini. Pasalnya, hingga dengan akan berakhirnya tahun 2011, petani coklat tak kunjung terlepas dari persoalan gagal panen yang salah satu penyebabnya adalah sikap lamban pemerintah kabupaten di dalam mengentaskan keberadaan hama tupai yang menjadi pemicu utama seringnya petani coklat mengalami gagal panen.(fadly syarif)