Perairan Bone Kebo, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan kembali menelan korban, menyusul terbakarnya, sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak bernama KLM. Fajar Mentari. Kapal ini bertolak meninggalkan Pelabuhan Lappe’e, Kabupaten Bulukumba, sekira pukul 04.00 subuh, hari Jumat, ( dengan tujuan dermaga Rauf Rahman, Benteng Selayar.
Saat meninggalkan pelabuhan Lappe’e, Kabupaten Bulukumba, kondisi cuaca terpantau sangat teduh. Sehingga, penyebab kecelakaan belum diketahui pasti. KLM. Fajar Mentari dikabarkan meledak, setelah dua jam melakukan perjalanan dari pelabuhan Lappe’e, tepatnya, pada titik koordinat 5◦38’-36,24” S dan 120◦-53’ 16,82” T, (Elev 1682 m).
Kapal bernomor lambung 30 GT yang dikemudikan Ambo Seng alias Antri ini, berangkat meninggalkan pelabuhan Lappe’e dengan mengangkut sedikitnya 25 ton bahan bakar minyak jenis bensin, dan solar.
Kendati demikian, tidak korban jiwa dalam insiden meledaknya KLM. Fajar Mentari. Pasalnya, nakhoda atas nama, Ambo Seng Alias Antri, berikut tiga orang anak buah kapal, berhasil ditolong oleh KLM. Restu Ilahi yang dikemudikan Daddi, dari Pelabuhan Lappe’e.
Dari empat orang anak buah kapal, salah satu diantaranya diketahui bernama Rifal yang beberapa pekan lalu, sempat ikut terjebak pada musibah tenggelamnya kapal pengangkut bahan bakar minyak KLM. Sinar Bahagia di lokasi kejadian yang sama.
Informasi yang sempat dihimpun wartawan menyebutkan, kapal naas ini diketahui merupakan milik Firdaus alias Daus, nakhoda KLM. Sinar Bahagia yang sempat dikabarkan tenggelam di perairan Bone Kebo, Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba (16/12) lalu.(fadly syarif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar