Banjir rob dilaporkan kembali merendam kawasan Appabatu, Desa Parak Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, hari Rabu, (14/3) petang kemarin. Tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir yang melanda daerah di ujung selatan Provinsi Sulawesi-Selatan ini, telah mengakibatkan, mulai berlubangnya beberapa bagian bahu jalan di ruas Appabatu yang tak lain, merupakan pintu gerbang utama ibukota Benteng.
Peristiwa hujan deras yang disertai angin kencang ini, bahkan sempat memicu patahnya sejumlah tiang-tiang bendera partai amanat nasional yang terpasang di sepanjang jembatan Appabatu, bersama sejumlah baliho ukuran kecil.
Namun sayang, karena tak sedikit diantara baliho-baliho tersebut yang kemudian harus terpental ke tanah, bersama beberapa bendera perusahan rokok apache yang ikut menjadi sasaran amuk badai angin kencang yang dalam sepekan terakhir kembali melanda Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sementara itu, badai gelombang pasang yang terjadi di sepanjang pantai barat daerah ini mulai terlihat menyeret dan merusak tanggul-tanggul penahan ombak darurat berupa karung pasir di bibir pantai Appabatu.
Terkait hal tersebut, mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Pelajar Indonesia Tanadoang (GEMPITA- SELAYAR) Periode 1998-2000, Fadly Syarif, meminta perhatian serius aparat terkait, untuk segera membangun tanggul multi fungsi dengan mengikuti spek bangunan tanggul di sepanjang pesisir pantai kota Benteng. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar