Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Sabtu, 17 Desember 2011

Mengantisipasi Musibah Pelayaran Kapal MV. Minanga Ekspres Diistrahatkan

Menyusul mulai berhembusnya angin barat di atas langit Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, dua kapal cepat yang sehari-harinya melayani route penyeberangan, Dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar, dan Dermaga Lappe’e, Kabupaten Bulukumba, terpaksa menghentikan sementara aktivitas pelayarannya.
Sampai hari, Rabu, (14/12) pagi,  kapal fiber MV. Minanga Ekspress 05 dan 07 tampak masih duduk manis di bibir kolam perlindungan, Dermaga Rauf Rahman, Benteng Selayar.
Padahal, kedua kapal asal Tanjung Pinang ini, biasanya lebih banyak berada di Kabupaten Bulukumba. Terutama, saat musim barat mulai melanda perairan laut Kabupaten Kepulauan Selayar dan sekitarnya.  
Komandan Pos SAR Kabupaten Kepulauan Selayar, Djunaidi, S.Sos mengungkapkan, “pelayaran, kapal fiber MV. Marina Express 05, dan MV. Marina Express 07 sengaja dihentikan sementara untuk menekan potensi kecelakaan pelayaran, selama musim barat tahun 2011 ini”.
Penghetian sementara arus pelayaran kedua kapal fiber ini, tak lebih dari sekedar, aba-aba kehatia-hatian, bagi para pemilik perusahaan armada pelayaran untuk senantiasa mawas diri. Sebelum kemudian, korban kecelakaan pelayaran kembali mengalami pertambahan.
Sampai diturunkannya berita ini, Djunaidi tidak berani memastikan sampai kapan, pelayaran kapal cepat ini akan diistrahatkan. Yang pasti, kapal akan kembali diizinkan berlayar, saat kondisi gelombang laut kembali normal, seperti sediakala, pungkas Jun, saat dikonfirmasi via telefon selularnya, hari Senin, (14/12) pagi.   (fadly)

    


  


Polres Kepulauan Selayar Lakukan Antisipasi Dini Jelang Cuaca Buruk Tahun 2011

Aparat Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan mulai melakukan serangkaian persiapan dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk tahun 2011, menyusul mulai berhembusnya angin barat dalam beberapa pekan terakhir.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP. Setiady, SH kepada wartawan menyampaikan, “Mengantisipasi cuca buruk tahun ini, Polres Kabupaten Kepulauan Selayar, telah menyiagakan dan membentuk formasi regu tanggap bencana yang terdiri atas satu peleton pasukan unit reaksi cepat yang selanjutnya akan bergabung dengan personil Pos Sar Kepulauan Selayar.
Polres Kepulauan Selayar, bahkan telah menyiapkan satu unit tenda komando/lapangan, berikut, dukungan beberapa buah velbed, dan satu unit kapal patroli cepat yang diharapkan dapat berfungsi maksimal dalam membantu proses evakuasi korban kecelakaan laut maupun peristiwa banjir.
Senada dengan pernyataan Kapolres, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepulauan Selayar,  H. Eddi Sujarman hari Senin, (14/12) pagi menandaskan, “Jauh sebelum musim barat mulai bertiup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, telah lebih awal menyiagakan satu peleton personil gabungan, masing-masing, dari unsur BPBD, Tim Tagana, dan unit pemadam kebakaran, serta Tim Rescue”.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah kabupaten, terhadap kelancaran tugas-tugas tim di lapangan, sejumlah persiapan fisik pun telah dilakukan, mulai dari penyiapan, tandu, tenda komando, tenda keluarga sampai kepada penyediaan 15 unit fasilitas velbed.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar juga telah menyiagakan, satu unit perahu karet, berikut, sarana proteksi keamanan diri berupa,  20 buah life jacket, dan 1 buah ring boy.
Fasilitas ini kata Eddi, diperuntukkan khusus untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional patroli, dan evakuasi korban, bila sewaktu-waktu terjadi musibah kecelakaan kapal tenggelam, tandas mantan Sekretaris Badan Keuangan Kabupaten Kepulauan Selayar ini. (fadly) 

Ikan Langka, Perusahaan Penampung Nganggur

Dalam beberapa pekan terakhir, kelangkaan ikan di pasar sentral Bonea, Kabupaten Kepulauan Selayar mulai dirasakan sejumlah ibu rumah tangga di daerah ini.
Bilapun ada, harga ikan baru bisa dijangkau dengan harga bervariasi antara Rp. 15.000,- sampai Rp. 20.000,- per enam ekor. Itupun, mereka  hanya bisa memperoleh ikan kecil.
Dari pantauan wartawan di lapangan, sejumlah perusahaan penampung ikan di dalam ruas kota Benteng, terlihat hanya diwarnai oleh keberadaan keranjang ikan dan tumpukan gabus kosong tak berisi.
Kondisi Pasar Sentral Bonea pun terpantau semakin lengang dari kunjungan pembeli. Terkait hal tersebut, sejumlah pedagang pasar pun, nekat menjajakan dagangan sayur dan ikan, dengan berkeliling kota Benteng, menggunakan becak di tengah terik panas matahari.(fadly)  
     
     

Antisipasi Cuaca Buruk Nelayan Pesisir Bongkar Mesin Perahu

Mengantisipasi kembali berhembusnya cuaca buruk untuk tahun 2011, puluhan nelayan pesisir di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, tampak mulai mengevakuasi perahu mereka ke darat.
Sebahagian warga nelayan terlihat mengamankan perahu di sekitar tanggul pantai, dan pekarangan rumah. Bahkan, salah satu warga nelayan di ruas jalan Soekarno Hatta, Benteng, terpantau telah membongkar mesin kapal jollornya.
Sembari menantikan kembali membaiknya cuaca di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, sebahagian warga nelayan lebih memilih untuk tinggal di rumah dan memperbaiki perlengkapan melaut milik mereka, semisal jaring dan perahu. (fadly syarif)

Potongan Perahu Bercat Merah Ditemukan Terdampar di Pantai Mangara’ Bombang


Sebuah potongan perahu nelayan tradisional bercat warna merah ditemukan terdampar di pesisir pantai Lingkungan Mangara Bombang, Tanjung Menangis, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.

 Penemuan potongan perahu ini ditemukan salah seorang tenaga potensi SAR Kabupaten Kepulauan Selayar yang secara kebetulan sedang melakukan pantauan kondisi cuaca buruk, pada hari Sabtu, (17/12) petang, sembari menyisir bibir pantai di sepanjang ibukota Benteng.
Mengingat, pesisir pantai kota Benteng, sangat potensial menjadi lokasi terdamparnya beragam limbah, ataupun barang-barang yang diduga berasal dari kapal-kapal tenggelam, di sekitar perairan Provinsi Sulawesi-Selatan.
Upaya evakuasi pun telah semaksimal mungkin dilakukan. Namun, karena kondisi potongan kapal yang sangat berat, percobaan evakuasi akhirnya gagal dilakukan.
Usai mengabadikan gambar potongan perahu tersebut, kejadian ini langsung dilaporkan kepada personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Dari dugaan sementara, “potongan perahu ini diduga merupakan milik nelayan tradisional yang nekat turun melaut dalam kondisi cuaca buruk”.
Sampai akhirnya, perahu tersebut pecah dan terhempas gelombang pasang ke  arah bibir pantai Lingkungan Mangara Bombang, Kelurahan Benteng Utara, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, potongan perahu ini berasal dari kapal KLM. Sinar Bahagia yang tenggelam di Bone Kebo, Kabupaten Bulukumba, hari Kamis, (15/12) lalu.
Kapal ini dinyatakan tenggelam, setelah kurang lebih dua jam melakukan perjalanan dari Dermaga Lappe’e, Kabupaten Bulukumba, menuju Dermaga Rauf Rahman Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.(fadly syarif)    

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger