Menatap Pesona Sunset Bumi Tanadoang

Menatap Pesona Sunset  Bumi Tanadoang

Kamis, 19 Januari 2012

Laut Desa Tambolongan Kembali Diguncang Bom Ikan Wakil Bupati Berjanji Lakukan Koordinasi


Perairan laut Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, kembali diguncang oleh serangkaian ledakan bom ikan yang pelakunya diduga adalah warga Desa Polassi.   
Menurut salah seorang sumber di lapangan, ledakan bom ikan hampir setiap hari terdengar mengguncang perairan Desa Tambolongan, utamanya  pesisir pantai barat, dan Binanga Pa’bila’ang (Bonto Bulaeng) yang terletak di kampung Tangnga-Tangnga, atau yang oleh warga setempat kerap disebut kampung Timur.
Hal tersebut diungkapkan perwakilan warga masyarakat Desa Tambolongan dalam perbincangan singkatnya dengan wartawan hari Rabu, (18/1) malam. Terkait hal ini, warga mendesak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera mengambil langkah kongkrit, serta menindak tegas para pelaku pengeboman ikan yang dalangnya, diduga adalah warga Desa Polassi, termasuk salah satu diantaranya warga Desa Polassi berinisial BB.
Selain itu, warga masyarakat Desa Tambolongan juga menuntut pencopotan Kepala Desa Polassi yang dinilai tidak mampu meredam para pelaku illegal fishing yang disinyalir adalah warga desanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan masyarakat Desa Tambolongan bahkan sempat mengancam, bila aspirasi mereka tidak segera ditindak lanjuti oleh pihak berkompoten, maka bukan sebuah hal yang mustahil, masyarakat setempat akan ikut turun menjadi pelaku pengeboman ikan di laut.
Menanggapi pernyataan warga masyarakat tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Abd. Gani, M.Pdi mengungkapkan, urusan penindakan pelaku pelanggar hukum, sepenuhnya dibebankan di atas pundak aparat Kepolisian, lembaga Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri. Tempat di mana peristiwa berlangsung.
Olehnya itu,  Abd. Gani meminta aparat kepolisian dan institusi terkait lainnya untuk dapat lebih tegas, dalam melakukan penindakan terhadap para pelaku illegal fishing. Gani berharap, aparat hukum jangan sekali-kali menampakkan kelemahan di mata masyarakat.
Sekalipun harus diakui, bahwa penuntasan kegiatan illegal fishing, bukanlah sebuah pekerjaan  mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, pengentasan kegiatan illegal fishing membutuhkan pola penanganan khusus dengan menyadari beberapa aspek keterbatasan yang dimiliki warga nelayan pesisir tradisional  Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sebut saja, keterbatasan pendidikan, pemahaman, keterampilan, sampai kepada persoalan keterbatasan peralatan alat tangkap yang masih serba manual. Sekaitan dengan permasalahan ini, pemerintah dipandang perlu, untuk segera memberikan sentuhan bantuan pemberdayaan, kepada kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini termarginalkan.
Dikatakannya, penanganan kegiatan illegal fishing merupakan sebuah permasalahan komprehensif  yang cukup banyak menyita energi, waktu, dan pemikiran, untuk bisa menarik benang merah dari persoalan itu sendiri.
Penuntasan kasus illegal fishing, harus disusun secara terencana, sistematis, dan terstruktur. Sebab tindak pelanggaran seperti ini, baru akan bisa diminimalisir melalui peningkatan derajat pendidikan putra-putri para pelaku illegal fishing itu sendiri,  dengan cara mendudukkan mereka di bangku sekolah, baik formal, maupun non formal.
Teriring harapan, kiranya para generasi ini, akan mampu membawa angin perubahan di tengah-tengah kehidupan para pelaku illegal fishing atau minimal dilingkungan keluarga mereka sendiri.
Karena perubahan, akan tercipta secara otomatis dengan modal ilmu, pengetahuan, wawasan, kesadaran, dan pemahaman yang telah mereka peroleh dijenjang, bangku pendidikan.
Terutama, setelah diselipkannya mata pelajaran Kelautan & Perikanan sebagai mata pelajaran tambahan, bersifat muatan lokal yang banyak menyinggung akan pentingnya, pelestarian terumbu karang dan kehidupan biota-biota laut lainnya.     
Pernyataan lain muncul dari Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Menurutnya, persoalan kegiatan illegal fishing di perairan Desa Tambolongan adalah lagu lama yang hampir setiap saat didendangkan warga masyarakat setempat. Namun demikian, pihaknya berjanji untuk tetap melakukan koordinasi dengan aparat terkait, dalam hal ini, Camat Bontosikuyu, jajaran Polres Kepulauan Selayar, dan Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten, tandasnya. (Fadly Syarif)      

Pertumbuhan UMKM Di Kepulauan Selayar Maju Pesat Ditahun 2012


Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) usaha mikro digolongkan sebagai usaha produktif untuk orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria kepemilikan asset senilai Rp. 50 Juta atau omset Rp. 300 Juta.
Sedangkan usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, dan dilakukan oleh orang perorang/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki/dikuasai atau menjadi bagian baik langsung, maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria:  Rp. 50 juta < Asset < Rp. 500 Juta dan atau Rp. 300 Juta < Omset <  Rp. 2,5 Milyar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan & Energi  Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan,  Baso Kasim, DM, SE.
Menurutnya, jumlah UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kendati belum dapat diprediksi berapa persen (%) tingkat pertumbuhannya.
Lantaran belum terdatanya jumlah keseluruhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta Pedagang Kecil  yang terdapat di daerah ini, tandasnya kepada wartawan di ruang kerjanya hari, Kamis, (19/1) siang.
Peningkatan jumlah UMKM di daerah ini, turut diaminkan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Rustam Noor, SH.
Dikatakannya, peningkatan UMKM didasarkan pada indikator mulai banyaknya pengusahan UMKM yang pada awal tahun 2012 telah meningkat menjadi pengusaha UKM.
Pada saat bersamaan, lapangan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar terbuka lebar untuk para pengangguran. Sehingga dengan sendirinya, angka pengangguran dan kemiskinan di daerah berjuluk Bumi Tanadoang ini, perlahan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, cetus Rustam kepada wartawan yang menyambanginya, hari Kamis, (19/1) siang. (Laporan : fadly syarif)     

TOP RELEASE

Gaul Cell Selayar

Gaul Cell Selayar
Jual Beragam Jenis Telefon Selular & Melayani Service Kerusakan Ponsel
Powered By Blogger