Jam di telfon selularku telah menunjukkan pukul 12. 24 WITA saat kapal motor yang kutumpangi melepas tambang di dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar, untuk selanjutnya bertolak menuju Pulau Bonerate mengantarkan rombongan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Pasimarannu yang hari itu turut didampingi Kepala Desa Lambego, Sambali, dan Kades Batu Bingkung.
Hari kamis siang itu, cuaca terbilang cukup teduh dan bersahabat, sehingga akupun dapat menikmati perjalanan panjang sambil sesekali mengarahkan pandangan ke arah tepian pantai yang dihiasi deretan pohon nyiur melambai di sepanjang pesisir arah selatan Kabupaten Kepulauan Selayar dengan latar belakang deretan pemukiman nelayan tradisional.
Melintasi pantai Padang, mataku langsung tertuju pada bangunan keramba apung tancap yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir kerap disuarakan oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir.
Sejenak aku berpikir, tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan pesisir di daerah penghasil jeruk manis itu mulai menunjukkan peningkatan, terlebih lagi dengan ikut meningkatnya pendapatan nelayan dari hasil menggarap keramba apung tancap.
Indah panorama alam laut lepas pantai bagian selatan Kabupaten Kepulauan Selayar seakan terus membangkitkan naluri dan insting Jurnalistikku untuk mengabadikan beberapa moment gambar yang sempat terlihat di sepanjang perjalananku menuju Pulau Bonerate, dua diantaranya yakni, bangunan mercusuar di perbatasan Desa Appatanah dan Desa Tambolongan, serta pemandangan sunset di atas langit Desa Polassi.
Dari arah kejauhan, pemandangan Pulau Kayuadi dan Pulau Panjang pun mulai nampak jelas terlihat, sebagai simbol teduhnya perairan laut Kabupaten Kepulauan Selayar. Ekspedisi pelayaranku ke Pulau Bonerate terasa kian sempurna di saat mataku tertuju pada lompatan se ekor ikan pari dan terangnya bintang langit yang disempurnakan oleh pemandangan rembulan memerah yang baru akan meninggalkan peraduannya.
Sampai-sampai, kekuatan pergantian arus di tengah laut luas pun seakan tak berarti apa-apa bagiku. Bahkan, kekuatan arus yang sesekali memukul-mukul ke arah badan kapal kuanggap tak lebih dari sekedar irama musik sendu di tengah perjalanan.
Kapal motor Karya Murni yang kutumpangi bersama dengan rombongan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Pasimarannu tiba dengan selamat di Dermaga Panjang Pulau Bonerate sekira pukul 04.00 hari, Kamis dini hari.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar