Sehingga pada saat cuaca buruk melanda langit
Sulawesi-Selatan, Bandar udara lain di seluruh pelosok Sulawesi akan
ditinggalkan oleh para penerbang untuk selanjutnya mereka akan mendarat di
Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kondisi ini didasarkan pada
pertimbangan, bahwa Bandar udara H. Aroeppala tak sedikitpun terhalang (off
staikel, red). Sehingga pada saat cuaca buruk melanda, para penerbang tidak
lagi perlu berputar ke Bali ataupun ke Balik Papan untuk melakukan penghematan
BBM dalam jumlah besar.
Pasalnya, Bandar udara H.
Aroeppala jauh lebih memadai untuk didarati dengan jarak tempuh yang hanya
berkisar antara sepuluh sampai lima belas menit penerbangan, cetus Kepala
Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus Sugeng Widodo, saat menyampaikan laporan
dihadapan Wakil Gubernur Sulsel. H. Agus Arifin Nu’mang hari Sabtu, (28/1)
pagi. (fadly syarif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar